Berita TTS

Di TTS, Kades Obesi Jelaskan Terkait Pekerjaan Jalan Rabat Beton Tanpa Konstruksi Telford

Kepala Desa Obesi, Kecamatan Mollo Utara, Gustaf Willa angkat bicara terkait pekerjaan jalan rabat beton sepanjang 943 Meter yang tidak menggunakan ko

Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
zoom-inlihat foto Di TTS, Kades Obesi Jelaskan Terkait Pekerjaan Jalan Rabat Beton Tanpa Konstruksi Telford
pk/dion
Nampak , Kecamatan Mollo Utara

Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota

POS-KUPANG.COM | SOE - Kepala Desa Obesi, Kecamatan Mollo Utara, Gustaf Willa angkat bicara terkait pekerjaan jalan rabat beton sepanjang 943 Meter yang tidak menggunakan konstruksi Telford.

Pekerjaan jalan dengan menggunakan anggaran dana desa senilai 450 juta tersebut tidak menggunakan konstruksi Telford karena sebelumnya jalan tersebut sudah dua kali dilakukan pekerjaan jalan sertu. Dimana sesuai hasil survei tenaga alih (TA) Kabupaten, lapisan tanah sertu tersebut dinilai telah mengeras sehingga tidak perlu dilakukan konstruksi Telford pada pekerjaan jalan rabat beton.

" Dalam RAB memang tidak ada konstruksi Telford untuk pekerjaan rabat beton tersebut. Hal tersebut sesuai hasil survei tenaga alih dan hasil asistensi kita di kabupaten. Hal ini memang sempat dikeluhkan beberapa warga dan camat. Namun sudah dijelaskan oleh tenaga alih Kabupaten beberapa waktu lalu," terangnya.

Selain keluhan pekerjaan tanpa konstruksi Telford, Gustaf juga mengaku, dirinnya sempat menerima pengeluhan terkait pembayaran HOK. Dimana ada beberapa warga yang menghendaki pembayaran dihitung sesuai hari kerja yaitu Rp. 72.500 per hari.

Baca juga: Info Sport PON XX Papua, Wagub Sebut NTT Kalah 2-1 vs Maluku Gagal Penyelesaian Akhir Maluku

Pasalnya pembayaran HOK oleh Gustaf dihitung per meter. Dimana permeter dihargai Rp.49.000.
Gustaf menjelaskan, kebijakan untuk membayar HOK dihitung per meter sudah diputuskan dalam musyawarah yang dihadiri oleh kelompok masyarakat yang ikut dalam pekerjaan jalan rabat beton tersebut.

Pagu anggaran untuk HOK sendiri dialokasikan senilai 46 juta sehingga jika dibagikan 943 meter maka nilai per meternya Rp. 49.000.

" Kita musyawarah bersama tentukan nilai HOK, sepakat bersama dulu baru kerja. Dan nilai HOK Rp. 49.000 permeter ini sudah disepakati bersama," jelasnya.
Andre salah satu tukang yang ditemui di lapangan mengaku tidak keberatan dengan HOK tersebut. Dirinya menilai, dalam bekerja untuk membangun desa sendiri tidak perlu terlalu hitung-hitungan.

" Saya rasa HOK seperti itu masih cukup. Kita pikir soal kontribusi membangun desa sendiri. Kalau bukan kita siapa lagi," sebutnya. (din)

Berita TTS Lainnya :

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved