Salam Pos Kupang

Jangan Malu Jadi Petani

Jenete To'kuan, warga Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS dan Yance Maring asal Kabupaten Sikka jadi petani milenial

Editor: Kanis Jehola
Dok Pos-Kupang.Com
Logo Pos Kupang 

POS-KUPANG.COM- Jenete To'kuan, warga Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS dan Yance Maring asal Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) adalah contoh petani milenial yang patut diteladani.

Jika Jenete mengembangkan tanaman hortikultura dengan sistem pertanian tradisional, Yance Maring malah sudah berjalan lebih jauh menggunakan pola pertanian modern irigasi tetes yang penyiramannya hanya menggunakan aplikasi android. Ilmu dan teknologi itu didapatnya saat belajar cara bertani di Israel.

Hasilnya jelas sudah dinikmati. Jeane mampu membiayai sendiri kuliah dari hasil pertanian. Jeane memanfaatkan lahan pertanian milik orang tua untuk menanam wortel .

Hal itu dilakukannya sejak duduk di bangku SMP.Dia belajar bertani dari kedua orang tuanya. Kemudian bergabung dalam program green skill Yayasan Plan Internasional yang fokus membentuk petani-petani milenial.

Baca juga: Pertanian Tak Ingkar Janji, 2 Petani Milenial Alumni SMKPPN Kupang Sukses Dirikan Nopes Farm

Kita patut memberi apresiasi kepada Yayasan Plan Internasional Indonesia yang berhasil membina dan melahirkan 1.097 petani milenial di TTS dan TTU. Melalui program green Skill, Plan Internasional Indonesia focus pada pembinaan dan pelatihan petani milenial.

Tentunya dalam program ini juga dipadukan dengan manajemen pertanian, dimana produksi pertanian harus dapat diserap pasar. Jika produksinya meningkat dan permintaan pasarnya tinggi, tentu membangkitkan semangat petani milenial karena apa yang dilakukan telah menghasilkan uang.

Kembali ke Yance Maring di Maumere. Yance yang lolos seleksi dari sebuah perusahaan swasta belajar cara bertani di Israel selama 9 bulan dari 2018-2019.Salah satu hal yang dipelajari adalah sistem irigasi tetes.

Sekembalinya ke Kabupaten Sikka, Yance mencoba menanam sayuran pada lahan kering milik warga Kelurahan Wailiti di Alok Timur. Hasilnya menggembirakan, bahkan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat pernah melihat langsung lahannya dan siap memberikan bantuan modal.

Baca juga: Plan Internasional Indonesia Lahirkan 1.097 Petani Milenial

Dari keberhasilan Jeane, Yance dan Maria Yumentri patut dijadikan motivasi dan daya dorong bagi kaum milenial agar jangan malu menjadi petani, hilangkan orientasi PNS yang masih sangat kuat di NTT. Menjadi petani juga membawa harapan masa depan jika manajemennya betul-betul diatur secara baik.

Kita juga berharap ada perhatian dan intervensi pemerintah terkait peningkatan SDM petani milenial, terkait manajemen, modal dan teknologi.KUR yang disiapkan pemerintah perlu diprioritaskan kepada petani milenial yang sudah memulai usahanya.

Pemerintah juga perlu mencarikan jaringan pemasaran agar terserap semua hasil pertnian yang dihasilkan petani milenial sebagai bentuk motivasi menuju NTT Bangkit, NTT Sejahtera. (*)

Baca Salam Pos Kupang Lainnya

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved