Berita Manggarai TImur
Hujan Lebat, Longsor Tutupi Jalan Ruteng-Borong, Arus Transportasi Sempat Macet
Hujan lebat mengguyur wilayah Desa Sita, Desa Compang Kempo dan sekitarnya, di Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, Kamis 17 September 202
Penulis: Robert Ropo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM | BORONG---Hujan lebat mengguyur wilayah Desa Sita, Desa Compang Kempo dan sekitarnya, di Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, Kamis 17 September 2021 sore hingga malam, mengakibatkan banyak longsor terjadi di tebing sepanjang jalan Ruteng-Borong.
Material longsor tertimbun di badan jalan Strategis pulau Flores itu, Kamis malam. Akibatnya arus transportasi dari Ruteng ke Borong, maupun sebaliknya putus.
Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Timur, Petrus Subin, kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan, usai kejadian longsor itu, pihaknya langsung bergerak cepat untuk melakukan koordinasi dengan Satker Jalan Negara Borong-Ruteng untuk melakukan evakuasi material longsor itu sejak tadi malam.
"Kami sudah koordinasi dengan Satker jalan negara di Ruteng. Ada dua alat berat untuk melakukan evakuasi material longsor itu,"ungkap Subin.
Sementara itu, Pantauan POS-KUPANG.COM, Jumat 18 September 2021 pagi, tanpak ada sekitar 4 titik longsor yang ada di sepanjang bahu jalan Negara itu. Titik longsor itu terlihat mulai dari setelah Kampung Wae Tegel arah barat, satu titik di kampung Sita Pu'u dekat gerbang masuk paroki Sita, satu titik di Wakas, Desa Compang Kempo dan satu titik setelah Kampung Wakas sebelum memasuki Desa Golo Loni.
Namun dari 5 titik itu, yang paling besar longsornya yakni di titik antara Wae Tegel dan Sita dan di Wakas.
Untuk di Wae Tegel terlihat lebar longsor sekitar 20 meter dan tinggi tebing longsor mencapai 25 meter. Tanpak pohon-pohon besar juga ikut terhanyut longsor dan kondisinya miring-miring dan kondisinya akan berpotensi terjadi longsor kembali jika terjadi hujan lebat lagi.
Sementara material longsor yang menutupi badan sudah dievakuasi dan kondisi arus transportasi terpantau berjalan normal meski kondisi sebagian badan jalan masih ditutupi material longsor berupa tumpukan tanah berlumpur beserta pohon dan rumput-rumput tinggi.
Sementara longsor di tebing Wakas, diperkirakan dengan lebar mencapai 40 meter dan tinggi longsoran mencapai 40 meter. Tanpak pohon-pohon dan rumput-rumput tinggi terbawa longsor dalam kondisi miring dan akan berpotensi kembali terjadi longsor susulan jika terjadi hujan.
Sedangkan material longsor berupa tanah berlumpur yang menutupi badan jalan sekitar 30 meter. Sebagian material longsor sudah dievakuasi dan kendaraan sudah bisa melintas namun belum terlalu normal dan membutuhkan antri arah.
Tanpak juga satu unit buldozer sedang digunakan untuk mengevakuasi material longsor itu, tanpak juga ada sebuah mobil truk besar membantu mengangkut material untuk dibuang ke lokasi lainya.
Saverinus seorang warga mengaku longsor itu terjadi pada malam hari. Longsor itu menutupi jalan hingga arus transportasi macet total. Dan transportasi kembali membaik ketika alat berat membantu melakukan evakuasi sejak tadi malam usai longsor.
"Harapan kita sebagai pengguna jalan agar evakuasi semua material longsor yang masih tertumpuk di tebing jalan ini, karena masih berpotensi terjadi longsor susulan,"ungkap Saverinus. (*)