KKB Papua
Jatuhnya Pesawat Rimba Air di Papua Ulah KKB Papua? Begini Jawaban Kapolres AKBP Sandi Sultan
Peristiwa pilu kembali terjadi di Papua. Kali ini bukan karena ulah KKB Papua tapi kecelakaan murni jatuhnya pesawat Rimba Air.
Namun, cuaca menjadi kendala karena hujan turun sejak siang.
"Ketinggian di 2.400 mdpl. Cuaca hujan dan kabut, (tebingnya) curam sekali. Helikopter tidak bisa mendekat," kata dia.
Sandi mengatakan, tim evakuasi gabungan akan terus berusaha mengevakuasi jenazah para korban.
"Kami usahakan malam ini dievakuasi ke Sugapa semuanya," kata dia.
Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Begini Sebenarnya Perasaan Mbak You Saat Terawang Pesawat Jatuh, Bikin Sedih
3. Butuh 7 Jam Berjalan Kaki
Kepala Kantor SAR Timika, George LM Randang mengatakan, evakuasi melibatkan tim SAR gabungan dilakukan melalui jalur darat.
"Evakuasi masih berlangsung dengan melakukan tracking atau perjalanan lewat darat," kata George di Timika.
Ia menambahkan, 10 personel Basarnas diturunkan dalam proses evakuasi kru pesawat itu.
"Tim kami sudah tiba di Sugapa dan bergabung dengan personel TNI/Polri untuk melakukan evakuasi kru pesawat," kata George.
Evakuasi lewat jalur darat itu juga melibatkan masyarakat, termasuk para pemuda gereja.
Menurut George, butuh waktu tujuh hingga delapan jam dengan berjalan kaki untuk mencapai lokasi jatuhnya pesawat itu.
Tim pun harus melewati hutan yang terjal.
"Jika ditarik lurus jarak lokasi jatuh pesawat sekitar enam kilometer dari Bandara Sugapa," ujar George.
4. Satu Jenazah Berhasil Dievakuasi
George mengatakan, tim SAR berhasil mengevakuasi satu jenazah awak pesawat Rimbun Air.