Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 14 September 2021, Pesta Salib Suci: Memandang Dia
Ketika kita memandang Dia, kita akan merasakan luapan kasih Bapa yang Dia perlihatkan kepada kita. Renungan harian katolik 14 September 2021
Ketika kita memandang Dia, kita akan merasakan persahabatan dan kesatuan dengan Dia, sehingga kita mulai terbuka mata untuk mengenali hidup abadi yang ada dalam diri kita dan semakin tidak tertarik pada berhala barang duniawi dan kekuasaan.
Kita akan mulai melihat orang lain seperti Dia melihat mereka; kita mulai mencintai mereka seperti Yesus mencintai mereka; dan kita pun memandang dan mencintai diri kita seperti Yesus memandang dan mencintai kita.
Mungkin selama ini kita tak sempat memandang Dia karena mata kita lebih terfokus dan tercurah hingga lelah pada buku, koran, televisi, layar laptop, HP, dengan rupa-rupa tulisan, gambar, video, film, tayangan. Pun tumpukan tugas di atas meja kerja. Seakan ada daya tarik luar biasa yang terasa sayang kalau dilewatkan.
Sangat boleh jadi kita malu atau bahkan takut memandang Dia karena mungkin kita merasa (akan) ditolak karena kita punya cacat, kesalahan, atau kehilangan harga diri.
Barangkali karena kita merasa ragu dan sempat punya pengertian yang keliru tentang Dia, tentang kebaikan atau kemahakuasaan-Nya. Atau, mungkin karena kita pernah merasa tersakiti dan dilukai sehingga membuat kita menutup diri dan hati.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 13 September 2021: Perwira yang Lembut Hati
Tapi cobalah kita membenamkan kata-kata-Nya ini di dalam hati. "Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia".
"Menyelamatkan" berarti melepaskan dari bahaya atau apa pun yang menindas, mengekang, memenjarakan. Menyelamatkan itu bisa dibilang menyembuhkan, membuat utuh kembali.
Makanya, Dia "ditinggikan" pada salib. Itu bukti paling autentik dan nyata bahwa Ia menyelamatkan dan tidak menghakimi kita. Ia melakukan pengorbanan dan penyerahan diri yang total, agar kasih-Nya membuka dan mengalir ke dalam hati kita. *
Teks Lengkap Bacaan 14 September 2021:

Bacaan I : Bilangan 21:4-9
Semua orang yang terpagut ular akan tetap hidup, bila memandang ular perunggu
Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan kea rah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom.
Bangsa itu tidak dapat menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini?
Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!”
Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati.