Tips Sehat
Perempuan Lebih Berisiko Terserang Herpes, Gejala Penyakitnya mulai Demam sampai Pembengkakan
Perempuan lebih berisiko terkena penyakit Herpes. Yuk kenali gejala dan juga penyebab penyakit herpes.
Stadium primer terjadi pada hari ke-2 hingga ke-8 setelah terjadinya infeksi herpes. Gejala yang muncul pada fase ini adalah blister, vesikel, atau ruam lepuh pada kulit yang berukuran kecil dan terasa sakit.
Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh. Blister dapat pecah sehingga menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister juga akan berwarna kemerahan.
Stadium laten
Pada stadium ini, blister dan luka yang sebelumnya muncul akan mereda. Namun, pada fase ini, virus sedang berkembang dan menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang yang ada di bawah kulit.
Stadium peluruhan
Virus mulai berkembang biak pada ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, maka virus herpes dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti air mani dan lendir vagina. Biasanya, pada fase ini, penderita tidak mengeluhkan gejala khusus.
Stadium rekurensi (muncul kembali)
Pada stadium ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium primer dapat muncul kembali, tapi biasanya tidak separah lepuhan dan luka yang sebelumnya. Gejala lain yang bisa timbul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah infeksi pada stadium pertama.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gejala atau keluhan saat terinfeksi virus herpes bisa bervariasi, tergantung pada fase yang sedang terjadi, jenis virus yang menginfeksi, dan bagaimana sistem kekebalan tubuh penderita.
Perlu diingat, bahwa tidak semua penderita herpes akan mengalami gejala yang sama.
Pada beberapa orang, kondisi ini kadang tidak menimbulkan gejala apa pun.
Saat mengalami infeksi virus herpes, akan muncul gejala umum penyakit infeksi.
Beberapa gejala atau keluhan tersebut adalah:
Demam
Sakit kepala
Nyeri otot
Penurunan nafsu makan