Timor Leste
Banyak Negara Diprediksi Akan Rugi Gegara Program Australia Ini, Timor Leste Wajib Waspada
Menurut Curtain, akan muncul sebuah pandangan bahwa Australia telah memperlakukan para pekerja dengan visa baru tersebut secara buruk.
Penerbitan visa baru tersebut dianggap dapat mengganggu keberlangsungan program pekerja musiman (SWP) dan sekma buruh pasifik (PLS).
Bahkan Curtain menilai bisa saja penerbitan visa tersebut akan mengasingkan negara-negara pengirim pekerja, khususnya yang berasal dari Timor Leste.
"Tetangga dekat kita akan melihat visa tersebut sebagai sebuah perbaikan politik jangka pendek dengan satu-satunya pihak yang paling diuntungkan adalah pertanian Australia," tulis Curtain.
Apalagi, sekretaris nasional Serikat Pekerja Australia (AWU) juga menilai bahwa penerbitan visa baru dapat merusak hubungan strategis penting Australia di kawasan Pasifik.
Bahkan, pisahk AWU juga secara terang-terangan menyebut jika penerbitan visa tersebut benar-benar memberi dampak buruk, maka China akan semakin mudah melebarkan pengaruhnya.
Lalu apa sebenarnya yang membuat visa tersebut bisa benar-benar membahayakan banyak pihak?
Dalam tulisannya, Curtain menilai bahwa visa yang diusulkan tidak memiliki tingkat perlindungan yang memadai bagi pekerja berketerampilan rendah.
Para pekerja, yang berharap banyak pada program pertanian musiman tersebut, akan mendapatkan bayaran yang lebih murah.
Memang, hal ini seiring dengan keinginan dari Federasi Petani Nasional (NFF) yang mengharapkan bahwa visa baru akan membuat biaya lebih murah.
Padahal, jika sampai hal ini terjadi, maka kondisi para pekerja yang rentan ini akan menjadi santapan media.
Menurut Curtain, akan muncul sebuah pandangan bahwa Australia telah memperlakukan para pekerja dengan visa baru tersebut secara buruk.
Pada akhirnya, dalam jangka panjang, visa baru tersebut justru akan lebih banyak merugikan Australia.
Upaya Negeri Kanguru untuk membangun reputasi di Timor Leste dan negara-negara Asia-Pasifik lainnya akan hancur.
"Saya telah lama menjadi pendukung perlunya SWP yang lebih fleksibel, terakhir di sini dan di sini. Kini saatnya Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) bekerja untuk meningkatkan SWP," tulis Curtain.
Curtain lalu melemparkan pertanyaan mendasar mengenai persyaratan dalam perekrutan para pekerja.
Hasilnya?
"Secara hebat, tidak ada satu pun jawaban yang jelas dari pertanyaan yang sangat mendasar tersebut," tulis Curtain.
Artikel ini telah tayang di Intisarigrid.id dengan judul Bak Bikin Warga Timor Leste yang Melarat Tiba-tiba Jadi Pemenang Lotre, Proyek'Balas Budi' Australia Kini Malah 'Menjelma' jadi Proyek Culas, Aturan Baru Ini Pemicunya