Timor Leste
Timor Leste Diacungi Jempol, Mampu Hadapi Covid-19 dengan Korban Paling Minim di Dunia, Indonesia?
Timor Leste kini menjadi bahan pergunjingan dunia internasional. Negara itu disebut-sebut paling sukses menangani virus covid-19.
Perbatasan masih ditutup untuk sebagian besar orang asing kecuali penduduk asli.
Baca juga: Rakyat Timor Leste Bocorkan Masalah Pelik Pemerintah, Sebut Merdeka Tapi tak Miliki Apa-apa
Selain itu, penerbangan internasional juga ditangguhkan kecuali untuk urusan pemerintahan dan kemanusiaan.
Mereka diperbolehkan masuk Timor Leste wajib dikarantina selama 14 hari di fasilitas yang dikelola pemerintah.
Selain pemerintah Timor Leste, rakyat juga ikut berperan dalam mengendalikan penyebarab virus corona.
Sejumlah warga secara sukarela menyediakan rumah mereka kepada pemerintah sebagai tempat karantina untuk ribuan orang.
Warga juga mengawasi mereka yang memasuki Timor Leste melalui jalur darat dari Indonesia.
Perbatasan dibuka sepekan sekali untuk warga yang ingin kembali ke rumah.
Sekretaris Jenderal Palang Merah Timor Leste (CVTL), Anacleto Bento Ferreira akui pemerintah Timor Leste juga semeakin memperketat kontrol di perbatasan.
“Pemerintah juga memperketat pengawasan di wilayah perbatasan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dari Indonesia,” kata Bento Ferreira.
Dia menambahkan, kontrol perbatasan yang ketat dan karantina negara telah memberikan waktu berharga untuk memperkuat sistem kesehatannya.
Baca juga: Ingin Jadi Presiden Timor Leste, Pastor Gusmao Mundur dari Jabatan Imam Katolik

Layanan Kesehatan
Layanan kesehatan Timor Leste juga sedikit demi sedikit diubah.
Pada awal pandemi merebak, Timor Leste tidak memiliki fasilitas pengujian Covid-19.
Sehingga, sampel pengujin dikirim ke Australia dan hasilnya beru diterima sekitar dua hingga empat hari kerja kemudian.
Namun sekarang, Timor Leste dapat melakukan tes Covid-19 di dalam negeri.