Timor Leste

Belasan Tahun Merdeka, Ratusan Anak Muda Timor Leste Ini Justru Nekat Masuk ke Indonesia, Mengapa? 

Dulu Timor Leste bagian dari Indonesia. Namun beberapa bulan terakhir ratusan anak muda Timor Leste justru mendadak masuk ke Indonesia. Mengapa?

Editor: Yeni Rahmawati
Istimewa
Ilustrasi Bendera Timor Leste 

POS-KUPANG.COM - Dulu Timor Leste merupakan bagian dari Indonesia.

Namun pada tahun 1999, rakyat Timor Leste memutuskan untuk keluar dari Indonesia dan menjadi negara yang merdeka pada tahun 2002.

Mencapai kemerdekaannya, maka terjadilah pertumpahan darah di bumi Lorosae.

Sekarang hampir 20 tahun Timor Leste merdeka dari RI.

Namun beberapa bulan terakhir ratusan anak muda Timor Leste justru mendadak masuk ke Indonesia.

Baca juga: Timor Leste Diacungi Jempol, Mampu Hadapi Covid-19 dengan Korban Paling Minim di Dunia, Indonesia?

Mereka masuk ke Indonesia melewati ”jalur tikus” di sepanjang perbatasan Belu -Timor Leste sering digunakan untuk aktivitas ilegal.

Dilansir dari Serambinews.com, Siprianus Berek (45) tokoh pemuda Atambua mengatakan ”jalur tikus” sering digunakan untuk berbagai kegiatan.

Seperti menyeludupkan barang-barang antarnegara mulai dari sepeda motor, sapi, minyak tanah, bensin, hingga barang elektronik.

Akan tetapi kini aktivitas ilegal itu kini tidak seramai dulu.

Berek menyampaikan ramainya jalur tikus tersebut dipicu karena warga antarkedua negara yang masih berkerabat.

Baca juga: Ingin Jadi Presiden Timor Leste, Mantan Pastor Gusmao Bakal Berhadapan dengan Pesaing Perempuan

Banyak warga Belu, Malaka, hingga Timor Tengah Utara memiliki adat, budaya, dan tradisi yang sama dengan warga Timor Leste.

Contoh warga Timor Leste bernama Agustinho da Cruz (27), masuk ke Malaka secara ilegal.

Sebab ia memiliki istri warga Malaka dan telah memiliki seorang anak.

”Agustinho nekat masuk secara ilegal dengan alasan ingin menjadi warga negara Indonesia, mengikuti istrinya,” kata Berek.

Apa tujuan mereka datang ke Indonesia?

Baca juga: Timor Leste Berlakukan Pembatasan Wajib di Kota Dili dengan Kasus Covid-19 Varian Delta Paling Parah

Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur Ajun Komisaris Besar Rishian Krisna Budhiaswanto di Kupang, Rabu lalu, mengatakan, mereka datang untuk kepentingan pengukuhan menjadi anggota perguruan silat.

Sebab Timor Leste tidak mengizinkan kegiatan bela diri pencak silat dan sejenisnya.

Alhasil anak-anak muda itu datang ke Persaudaraan Setia Hati Terate di Atambua.

Padahal jarak Atambua-Dili sejauh 60 kilometer atau 5 km dari perbatasan Motaain-Batugade.

Akan tetapi mereka kemudian menetap di Atambua tanpa dokumen keimgrasian.

”Saat diperiksa, mereka tidak memiliki dokumen keimigrasian,” katanya.

Karena mereka masuk secara ilegal sehingga harus dideportasi.

Sebab menurut Dandim 1605 Belu, Letkol (Inf) Wiji Untoro, negara Indonesia belum menyiapkan wadah resmi bagi mereka.

Pada akhirnya, sebanyak 705 warga negara asing Timor Leste dideportasi melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur selama bulan Agustus 2021 ini.

Berita Timor Leste lainnya

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Dulu Ingin Merdeka, Ratusan Anak Muda Timor Leste Kini Malah Masuk ke Indonesia, Ini Alasannya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved