Berita Ngada

Bupati Ngada Pantau Langsung Kondisi Banjir Bandang di Kampung Malapedho

pihaknya juga mengerahkan alat berat untuk memudahkan proses pencarian terhadap korban yang hilang usai banjir bandang

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Anggota TNI Polri melakukan evakuasi terhadap jenazah korban banjir bandang di Kampung Malapedho, Sabtu 4 September 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM,  BAJAWA-Bupati Ngada, Andreas Paru memantau langsung kondisi bencana alam banjir bandang yang menerjang Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, Sabtu 4 September 2021.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Ngada, Raymundus Bena kepada Pos Kupang, Sabtu 4 September 2021.

Raymundus mengungkapkan, setelah mendapatkan informasi dari warga terkait dengan bencana banjir bandang, dirinya langsung berkoordinasi dengan pihak BPBD, TNI, dan Polri untuk memberikan bantuan.

Selain memberikan bantuan, pihaknya juga mengerahkan alat berat untuk memudahkan proses pencarian terhadap korban yang hilang usai banjir bandang.

"Mereka sudah turun ke lapangan, dan melakukan pencarian terhadap para korban," ujarnya.

Raymundus mengatakan, Bupati Ngada, Andreas Paru pagi ini akan meninjau langsung lokasi bencana di Kampung Malapedho dengan membawa alat berat.

Baca juga: BPBD NTT Siap Pasok Logistik ke Lokasi Bencana Banjir Bandang di Ngada

"Bupati pagi ini juga langsung menjnjau lokasi kejadian untuk melihat kondisi warga di lokasi dan memberikan bantuan kepada para korban," ungkapnya.

Raymundus menambahkan, pemerintah daerah pasti akan memperhatikan kondisi korban bencana alam tersebut dengan memberikan bantuan kepada mereka.

Diberitakan Pos Kupang sebelumnya, Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada diterjang banjir bandang pada hari, Jumat 3 September 2021.

Banjir bandang tersebut disebabkan oleh hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Jerebuu dan sekitarnya pada hari, Jumat 3 September 2031 sore hingga malam hari sekira pukul 10:00 Wita.

Akibat dari bencana tersebut, sebanyak lima rumah warga yang ada di kampung tersebut tertimbun lumpur. Banjir yang mengalir di kali Waesugi tersebut menyebabkan tiga dapur dan dua rumah induk rusak berat.

Selain kerugian material, banjir bandang yang mengalir dari kaki Gunung Inerie tersebut juga menelan korban jiwa.

Baca juga: Kelompok Ekonomi Kreatif Ibu-ibu Kelitei Ngada Hasilkan Periuk Tanah Ramah Lingkungan

Satu orang bocah perempuan berumur sekitar 4 tahun dilaporkan meninggal dunia. Bocah tersebut diketahui bernama Mikla Tuna.

Selain seorang bocah yang sudah dipastikan meninggal dunia, masih ada pasangan suami istri yang sampai dengan saat ini belum ditemukan.

Pasangan suami istri tersebut yakni, Mikael Jeko (40) dan istrinya Maria Goreti Dhiu (38). Pasangan tersebut belum ditemukan sampai dengan saat ini.

Sementara itu, korban lainnya bernama Neymar Gaya berumur 7 tahun mengalami luka berat. Kakak kandung dari korban Milka Tuna mengalami patah kaki. (*)

Berita Ngada Terkini

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved