Berita Nasional

Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito: Jangan Berpuas Diri

JURU Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan perkembangan penanganan kasus virus corona di Indonesi

Editor: Kanis Jehola
Dok. BNPB
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers, Kamis 15 April 2021. 

POS-KUPANG.COM- JURU Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan perkembangan penanganan kasus virus corona di Indonesia. Menurut Wiku, kebijakan PPKM darurat hingga penerapan level efektif menekan penyebaran virus.

"Meskipun penularan turun kita jangan berpuas diri karena kasus bulan Agustus 2021 masih dua kali lipat dari lonjakan pada Januari 2021," kata Wiku saat konferensi pers, Kamis 2 September 2021.

Idealnya, kasus Covid-19 harus ditekan menjadi lebih kecil dari awal tahun ini atau di bawah 331.052 kasus.Wiku menuturkan tren penurunan ini jeri payah masyarakat yang sabar menaati aturan pemerintah.

"Upaya menjalankan protokol kesehatan dan tidak melakukan perjalanan yang tidak mendesak menjadi satu di antara penyumbang penurunan kasus," urainya.

Baca juga: Wiku Adisasmito Ungkap Penyebab Lambatnya Pencatatan Kasus Covid19

Ia menyebut kasus aktif Agustus 2021 turun drastis jika dibandingkan posisi Juli 2021. Kasus aktif di akhir Agustus 2021 berjumlah 196.281 atau 4,8 persen sedangkan pada Juli 2021 kasus aktif lebih 500 ribu atau 16 persen."Angka kesembuhan juga mengalami peningkatan di mana Agustus mencapai 942.281. Sementara Juli sebesar 896.501," jelas Wiku.

Sayangnya, di luar semua indikator yang telah membaik namun angka kematian pada Agustus 2021 masih lebih tinggi dari Juli 2021. "Angka kematian Juli sebesar 34.394 sedangkan pada Agustus 2021 meningkat menjadi 37.330," imbuhnya.

Jika dilihat di tingkat provinsi, 23 dari 34 provinsi telah menunjukkan penurunan kasus pada bulan ke delapan tahun ini.

Sementara itu, 11 provinsi lagi mengalami peningkatan kasus di antaranya Aceh (52 persen), Sulawesi Tengah (111 persen), Gorontalo (57 persen), Kalimantan Selatan (47 persen), Sumatera Utara (44 persen), Kalimantan Utara (24 persen), dan Bali (15 persen).

Baca juga: Wiku Adisasmito Sebut Kelompok Rentan yang Perlu Dilindungi dari Virus Covid-19

Mengingat masih tingginya kasus penularan, Wiku mengingatkan masyarakat harus tetap waspada.

"Kita semua tentunya berharap pelonggaran aktivitas sosial ekonomi yang dilakukan sekarang ini bisa berjalan aman dan baik," ucap Wiku lagi.

Satgas Covid-19 berfokus menurunkan risiko kematian dengan mengoptimalkan penyediaan rumah sakit, ketersediaan alat medis di tempat rujukan, tempat isolasi terpusat, dan memaksimalkan fungsi posko satgas di level kelurahan.

Ia menegaskan, pelonggaran aktivitas masyarakat di ruang publik memerlukan peran Satuan Tugas Protokol Kesehatan.

"Satgas Protokol dibentuk sesuai Surat Edaran No 19 Tahun 2021. Peran utama dari satgas ini adalah membantu mengurangi laju penularan Covid-19 di fasilitas publik," ucap Wiku.

Ia menuturkan Satgas Prokes melakukan penegakan secara persuasif dengan mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

Menurut Wiku, Satgas Prokes dibentuk pada sebelas kelompok aktivitas masyarakat yaitu aktivitas ekonomi dan belanja, hiburan dan olahraga, penyediaan akomodasi, pelayanan kesehatan, transportasi, kerja, pendidikan, sosial, penegakan hukum, energi dan lingkungan, dan keagamaan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved