Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 1 September 2021: Yesus Sahabat Sejati
"Amicus certus in re incerta cernitur!": "Seorang kawan sejati dapat dikenali saat yang penuh ketidakpastian!"
Renungan Harian Katolik Rabu 1 September 2021: Yesus Sahabat Sejati (Luk 4:38-44)
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
POS-KUPANG.COM - "Amicus certus in re incerta cernitur!" : "Seorang kawan sejati dapat dikenali saat yang penuh ketidakpastian!"
Kalimat yang ditulis oleh Cicero ini menghadirkan sosok Sahabat Sejati yang ditampilkan Yesus ketika menyembuhkan banyak orang yang ada dalam ketidakpastian karena sakit.
Ada tiga peran Yesus sebagai Sahabat Sejati, dalam kisah Injil Lukas hari ini antara lain:
1. Healer: Yesus menjadi seorang Tabib Ilahi yang menyembuhkan ibu mertua Simon dan orang banyak.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 29 Agustus 2021: Relasi Personal dengan Allah dan Kualitas Ekspresi
Bukankah tidak ada salib, besar atau kecil, dalam hidup kita yang Tuhan kita tidak turut menanggungnya?
2. Teacher: Yesus menjadi guru kehidupan bagi banyak orang. Ia keluar masuk rumah ibadat untuk berdoa dan memberikan pengajaran.
"Juga di kota-kota lain, Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus!"
3. Prayer: Di tengah kesibukan hidup karya yang terus datang silih berganti, Yesus tidak lupa untuk "retret", mundur sejenak dari rutinitas harian.
Yesus menyediakan waktu untuk berdoa dan membangun relasi pribadi dengan Bapa-Nya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 29 Agustus 2021: Hati-hati Jaga Hati
Yesus bukan hanya menjadi "man for others" tetapi sekaligus juga menjadi "man of prayer!"
Tuhan Yesus, Sahabat Sejati. Rahmatilah kami untuk senantiasa setia berbakti kepada-Mu. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Rabu 1 September 2021:

Bacaan I : Kolose 1:1-8
Sabda kebenaran telah sampai kepadamu, demikian juga kepada seluruh dunia
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak Allah, dan Timotius saudara kita, kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu.
Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga.
Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, yang sudah sampai kepada kamu.
Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.
Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia.
Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan: 52:10.11
Refr.: Aku percaya akan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sekarang dan selama-lamanya
- Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya.
- Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di hadapan orang-orang yang Kaukasihi.
Bacaan Injil: Lukas 4:38-44
Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus
Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon.
Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia.
Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia.
Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit.
Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.
Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah."
Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.
Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi.
Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka.
Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."
Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus