KKB Papua

Usai Merampas Senjata dari Prajurit TNI, Tembakan KKB Papua Semakin Jitu, Ternyata Ini Rahasianya

KKB Papua terus melakukan serangan ke prajurit TNI Polri yang kini bertugas di Papua. Meski tak ada korban jiwa, namun serangan itu lebih terarah.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Anggota KKB Papua pimpinan Tendius Gwijangge lengkap dengan senjata usai menyerang Satgas Nemangkawi yang sedang mengevakuasi para pekerja dari lokasi pekerjaan pembangunan di Papua 

Diberitakan sebelumnya, dua pekerja pembangunan jembatan Sungai Yegi, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, diduga dibunuh KKB Papua pada Minggu 22 Agustus 2021.  

Tak hanya membunuh, kelompok tersebut juga membakar mobil yang digunakan dua pekerja tersebut hingga hangus.

"Diduga setelah dibunuh, kedua korban dibakar bersama mobil yang dikendarainya oleh KKB Papua" ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Senin 23 Agustus 2021.

Personel Satgas Nemangkawi yang mencoba mengevakuasi 11 pekerja PT Indo Papua, pada Senin, terlibat kontak senjata sebanyak tiga kali, baik saat berangkat maupun ketika kembali ke Kota Dekai.

Selain itu, akibat situasi yang tidak kondusif di Yahukimo, Balai Pelaksana Jalan Nasional Wamena menghentikan sekuruh pekerjaan yang berada di luar Kota Dekai hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Baca juga: Di Mata KKB Papua, TNI-Polri Dicap Kelompok Kriminal Indonesia yang Harus Dilawan, Respon Indonesia?

Sosok Tendius Gwijangge

1. Orang baru

Sebelumnya, Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani, Tendius Gwijangge merupakan orang baru di Yahukimo karena ia sebelumnya kerap berpindah lokasi.

"Kelompok ini adalah kelompok Nduga yang awalnya bergabung dengan kelompok Lekagak (Telenggen)," ujar Kombes Faisal Ramadhani, di Jayapura, Jumat 25 Juni 2021.

Saat itu, Tendius Gwijangge ikut bersama Lekagak Telenggen di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak.

2. Pecah dari Lekagak Telenggen

Setelah Satgas Nemangkawi melakukan penegakan hukum di lokasi tersebut, ia pecah dari kelompok Lekagak.

"Jadi di Distrik Yambi (Kabupaten Puncak) pada 2018 setelah kita melakukan penindakan, Lekagak bergeser ke arah Ilaga, sedangkan Tenius Gwijangge ini geser ke arah Nduga, mereka pecah," kata dia.

Faisal menyebutkan, karena di Nduga sudah ada kelompok Egianus Kogoya, maka Tendius Gwijangge akhirnya bergeser ke Yahukimo.

"Dari Nduga dia geser ke arah Yahukimo. Apakah sekarang dia berdiri sendiri atau tidak, kita sedang profiling," kata Faisal.

Baca juga: KKB Papua Kini Belum Punya Pemimpin, Pecetan TNI Membelot ke KKB Diduga Terlibat Pembunuhan

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved