Berita Lembata
Tidak Ada Lagi Pasien Covid-19 di Ruang Isolasi RSUD Lewoleba
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Mathias Beyeng mengatakan tidak ada pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Lewoleba
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Mathias Beyeng mengatakan berdasarkan data atau laporan yang mereka terima, Senin 30 Agustus 2021 sudah tidak ada pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Lewoleba maupun rumah sakit swasta dan puskesmas.
Mathias Beyeng mengatakan jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Lembata sisa 38 orang dan semuanya sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah mereka masing-masing.
"Berdasarkan laporan yang kami terima hingga saat ini sudah tidak ada lagi pasein Covid-19 yang dirawat di rumah sakit," katanya kepada wartawan, Senin kemarin
Direktur RSUD Lewoleba, Bernada Yoseph Beda juga membenarkan kalau di RSUD Lewoleba sudah tidak ada pasien Covid-19. Ia mengatakan sejak dua hari yang lalu, sudah tidak ada pasien Covid yang dirawat di RSUD Lewoleba.
Baca juga: Tenaga Vaksinator Covid-19 di Lembata Sudah Cukup Tapi Alokasi Dosis Terbatas
"Sejak dua hari lalu sudah tidak ada lagi pasien Covid-19 yang dirawat disini," tandasnya.
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19, Minggu (29/8/2021) jumlah warga Lembata yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2199 orang, yang sembuh 2.108 orang, meninggal dunia 53 orang dan kasus aktif sebanyak 38 orang.
Kasus aktif Covid-19 sebanyak 38 orang tersebut tersebar di lima kecamatan yakni Kecamatan Nubatukan sebanyak 22 kasus, Lebatukan 5 kasus, Ile Ape 7 kasus, Atadei 1 kasus dan Kecamatan Omesuri 3 kasus. Sementara empat kecamatan sudah keluar dari zona merah karena sudah tidak ada kasus Covid-19 lagi yakni kecamatan Nagawutung, Wulandoni, Buyasuri dan Kecamatan Ile Ape Timur.
Baca juga: Produksi Oksigen Toko 51 Hanya Untuk Pasien Covid-19 di Lembata
Pemerintah mengharapkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, 5 M memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi dan interaksi. (*)