KKB Papua
Ternyata Ada Anggota KKB Papua yang Mantan TNI, Mereka Sangat Terlatih
Di antara anggota KKB Papua malah ada yang sangat terlatih dan mantan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Ternyata Ada Anggota KKB Papua yang Mantan TNI, Mereka Sangat Terlatih
POS-KUPANG.COM, JAYAPURA - Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua ternyata bukan orang biasa. Di antara mereka malah ada yang sangat terlatih dan mantan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Paling tidak hal itu sudah terbaca oleh Satgas Nemangkawi dalam kasus kekerasan oleh KKB Papua di Kabupaten Yahukimo.
Dari gerak-gerik dan tembakan yang mereka lancarkan terlihat bahwa mereka sangat terlatih.
Hal itu pulalah yang menyebabkan bukan hanya warga sipil yang menjadi korban dari aksi mereka, melainkan aparat kepolisian dan anggota TNI.
Baca juga: KKB Papua Terbelah, ‘Kakak’ Sang Panglima Egianus Kogoya Dihabisi, Satu Keluarga Ditembak Mati
Mereka menerapkan strategi gerilya dan dalam kondisi tertentu mereka sangat berani berhadap-hadapan dengan aparat keamanan.
Senjata-senjata mereka pun tergolong canggih, tidak kalah dari senjata yang dipegang oleh aparat keamanan.
Mereka mahir pula mengoperasikan dan membidik sasaran dengan sangat tepat.
Jadi anggota KKB Papua ini tidak sekadar orang-orang kampung yang cari gara-gara atau sekadar ingin mencuri sesuatu dengan mengandalkan senjata tajam dan berjiwa nekat.
Mereka memang orang terlatih, mahir menggunakan senjata modern dan punya niat untuk merdeka dan lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Karena itu, aparat keamanan dari Indonesia pun waspada dan lebih berhati-hati menghadapi mereka kalau tidak mau menjadi korban keganasan KKB Papua
Diketahui, di dalam KKB Yahukimo ada mantan anggota TNI desersi yang bergabung di dalamnya.
Dalam beberapa waktu terakhir, KKB terus menebar teror di Distrik Dekai yang merupakan ibu kota Kabupaten Yahukimo.
Baca juga: Rombongan Brimob Terlibat Baku Tembak dengan KKB Papua Saat Evakuasi Pekerja Jembatan
Selama Agustus 2021, KKB telah menewaskan tiga orang warga dan melakukan sejumlah aksi pembakaran.
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum (Gakum) Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani mengaku sudah memiliki data jumlah anggota kelompok tersebut.