Timor Leste
Tahun 2013 Ada Kejadian Mengerikan di Timor Leste, 12 Tewas 200 Luka-luka, Bumi Lorosae Panas
Pemerintah Timor Leste sendiri pada 2013 melarang dilakukannya latihan semua komunitas seni bela diri lokal menyusul kekerasan geng.
Selain itu, mengutip ucanews.com (30/8/2018), meski pemerintah telah mengeluarkan larangan kegiatan komunitas seni bela diri di Timor Leste, namun pada Pilkada 2017 dan 2018, banyak parpol yang justru memanfaatkan kelompok pencak silat untuk mendapatkan suara.
Para menteri atau wakil menteri dari partai politik Khunto (Kmanek Haburas Unidade Nasional Timor Oan), memadati kantor mereka dengan anggota Korka (Kmanek Oan Rai Klaran).
Partai politik PLP (Partai Pembebasan Rakyat) juga melakukan hal yang sama dengan anggota PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate).
Pada saat itu, Pemerintahan Perdana Menteri Timor-Leste Taur Matan Ruak menunjukkan tekadnya untuk mengatasi salah satu masalah abadi Timor Leste berkaitan dengan masalah geng jalanan.
Yaitu pengangguran kaum muda, yang diyakini telah menyebabkan budaya geng jalanan yang mengganggu dan migrasi pekerja yang signifikan ke Eropa, Korea Selatan, Australia, dan tempat lain.
Bagian dari program pemerintah yang disahkan oleh parlemen saat itu, adalah janji untuk menciptakan 60.000 pekerjaan baru bagi kaum muda, sementara pejabat lainnya ada yang menyebut rencana itu sebagai 'tidak realistis'.
Artikle ini telah tayang di IntisariGrid.ID dengan judul Bikin Ribut di Indonesia, Negaranya Sendiri Kewalahan Tangani Komunitas Ini, Pemerintah Timor Leste sampai Larang Kegiatannya