Berita Nasional
Gibran Anak Jokowi Sidak Sekolah, Temukan 50 Siswa Ikut Pembelajaran Tatap Muka, Ini Tindakannya
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menemukan sejumlah sekolah di Kota Solo mulai menggelar pembelajaran tatap muka, selagi belum semua pelajar divaksin.
Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
"Selama ini selalu daring, baru kali ini tatap muka. Banyak orang tua yang meminta tatap muka," kata Arif.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Solo, Etty Retnowati, mengatakan selama pandemi memang ditemukan beberapa pelanggaran serupa di sekolah lain.
Dirinya selama ini hanya memberikan teguran untuk menghentikan kegiatan PTM selama belum mendapatkan izin.
"Ada beberapa pelanggaran yang kita temukan, ada dari TK, SD, tapi semuanya swasta. Hanya kita minta menghentikan kegiatan dan kita tegur untuk mengikuti aturan," kata Etty.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan pihaknya masih melarang pembelajaran tatap muka (PTM) untuk melindungi siswa agar tak terpapar corona, karena belum seluruhnya mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
"Saya memahami kesulitan siswa dan keluhan orang tua. Kita kejar vaksinasinya dulu, itu tugas saya. Tapi untuk masalah kesehatan, itu saya memang saklek (tegas)," ujar Gibran seusai mengikuti rapat koordinasi penanggulangan Covid-19 di Gedung Manganti Praja, Balai Kota Solo, Senin 23 Agustus 2021.
Gibran mengaku, selain SMK Batik 2, ada sekolah lain yang juga berencana menggelar PTM. Meski enggan menyebutkan nama sekolah itu, ia memastikan mereka telah membatalkan rencananya.
"Ada (sekolah lain). Tapi sudah saya selesaikan. Sekarang PR-nya saya untuk mempercepat vaksinasi murid-murid sekolah, tanggung jawabku," tandasnya.
Gibran berjanji jika situasi membaik dan para siswa sudah selesai divaksin, sekolah diperkenankan untuk melakukan simulasi PTM. Meskipun simulasi sudah sering dilakukan sebelumnya, namun sekolah harus tetap mengajukan izin ke dinas terkait.
Hingga Minggu 22 Agustus 2021, capaian vaksinasi di Solo sudah menyentuh angka 80 persen. Gibran menyatakan, pihaknya akan mempercepat agar tercapai 100 persen.
"Makanya kita kejar lagi vaksinasi. Saya tahu kok, apalagi untuk SMK yang mengharuskan untuk praktik, pasti kesulitan kalau harus melalui aplikasi zoom atau yang lain. Ini tugas saya, tanggung jawab saya untuk mempercepat vaksinasi," katanya.
Terkait SMK Batik 2 yang berencana menggelar PTM, Gibran mengaku tidak bisa memberikan sanksi. Alasannya, SMK sederajat menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
Selain itu, pihak sekolah juga sudah meminta maaf. "Tadi saya sudah menerima suratnya. Surat permohonan maaf, dan sudah dibatalkan. Itu kan dibatalkan karena ketahuan. Saya nggak tahu kalau nggak ketahuan gimana," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa serupa, putra Presiden Joko Widodo itu mengaku sudah meminta Dinas Pendidikan, camat, dan lurah untuk melakukan pengecekan ke sekolah-sekolah.
Sebagian berita ini telah tayang di detik.com/merdeka.com