Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 21 Agustus 2021: Apakah Engkau Mengasihi Aku Lebih daripada Mereka Ini
RD. Ambros Ladjar menulis renungan harian katolik Sabtu 21 Agustus 2021 terkait peringatan Santo Pius X, Paus: Apakah Engkau Mengasihi Aku.
Renungan Harian Katolik Sabtu 21 Agustus 2021, Peringatan Santo Pius X, Paus (1835-1914): Apakah Engkau Mengasihi Aku Lebih daripada Mereka Ini (Bac. 1 Tesalonika 2: 2-8; Yoh 21: 15 - 17)
Oleh: RD. Ambros Ladjar
POS-KUPANG.COM - Gereja hari ini memperingati Santo Pius X. Sejak kecil disapa Josef Melkior Sarto, Giuseppe Melchiorre Sarto. Lahir di Riese Italia thn 1835 dari keluarga saleh yang sederhana.
Setelah tahbisan imam, ia membaktikan diri sepenuhnya demi umat, maka ia amat disayangi.
Kemudian ia diangkat jadi pembimbing rohani di Seminari Treviso. Karena berprestasi maka ia diangkat menjadi uskup Mantova tahun 1884 oleh Paus Leo XIII.
Selanjutnya Uskup Agung Venesia dan Kardinal tahun 1893.
Dalam Konklaf tahun 1903 Kardinal Sarto terpilih menjadi Paus dan memilih nama Pius X. Dia memimpin gereja dengan rendah hati, sederhana tetapi tegas.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 21 Agustus 2021: Komuni Kudus Jalan Menuju Surga
Mottonya: Instaurare Omnia in Christo artinya memulihkan segalanya dalam Kristus.
Kabar sukacita injil sejatinya tak cuma dibagikan San Pio, tapi juga hidupnya sendiri. Dia menyerahkan diri secara total dalam pelayanan.
Aspek ini yang ditegaskan rasul Paulus dalam bacaan pertama. Ekaristi dijadikan sebagai pusat seluruh liturgi, dan masih banyak pembaharuan lainnya.
Dalam nyanyian liturgis, umat diajak aktif berpartisipasi. Tahun 1905 orang Katolik diizinkan mulai komuni setiap hari di dalam ekaristi.
Selain itu, anak-anak usia 7 - 8 tahun sudah diperbolehkan terima komumi.
San Pio X adalah tokoh pemrakarsa kodifikasi komprehensif resmi pertama dari Kitab Hukum Kanonik Gereja Latin tahun 1917, buah karyanya yang dikenang hingga saat ini.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 18 Agustus 2021: Orang Upahan yang Tahu Bersyukur
Pada tanggal 20 Agustus 1914 San Pio meninggal dunia. Dia sungguh sadari betul kebutuhan umatnya. Ibarat gembala yang memahami segala kebutuhan kawanan ternaknya.
Pertanyaan Yesus kepada Simon Petrus tadi adalah buah refleksi mendalam terkait pelayanan. "Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari segala sesuatu?"
Kiranya poin ini memacu kita membaharui semangat pelayanan kita masing-masing. Kita mencontohi teladan hidup San Pio selaku perintis area pelayanan yang partisipatif.
Tentu tak bisa lepas dari dasar pijakan yang benar. Baginya penegakan aturan gereja yang benar adalah jalan untuk mempersatukan kita umat katolik. Inilah bukti sampai kini yang dihayati dengan penuh sukacita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 19 Agustus 2021: Pakaian Pesta
Salam sehat di akhir Pekan untuk semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita hidup. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Sabtu 21 Agustus 2021:

Bacaan I : Rut 2:1-3.8-11; 4:13-17
Tuhan telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus, Dialah ayah Isai, ayah Daud
Naomi mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas.
Pada suatu hari Rut, wanita Moab itu, berkata kepada Naomi, “Izinkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku.
Sahut Naomi, “Pergilah, Anakku.” Maka pergilah Rut ke ladang dan memungut jelai di belakang para penyabit. Kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh.
Maka berkatalah Boas kepada Rut, “Dengarlah, Anakku. Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain, dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku wanita. Lihatlah ladang yang sedang disabit ini. Ikutilah wanita-wanita itu dari belakang. Sebab aku telah berpesan kepada para pekerja laki-laki, supaya mereka jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan itu, dan minumlah air yang dicedok oleh para pekerja itu.”
Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata, “Bagaimana mungkin aku mendapat belas kasih Tuan, sehingga Tuan memperhatikan daku, padahal aku ini seorang asing?”
Boas menjawab, “Aku telah mendengar kabar tentang segala sesuatu yang kaulakukan kepada mertuamu sesudah suamimu meninggal dunia, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang belum kaukenal.”
Beberapa waktu berselang Boas memperisteri Rut dan menghampirinya. Maka atas karunia Tuhan, Rut mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki.
Sebab itu para wanita berkata kepada Naomi, “Terpujilah Tuhan, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Semoga nama anak ini menjadi termasyhur di Israel. Dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih. Sebab menantumu yang sayang padamu telah melahirkannya. Dia lebih berharga bagimu daripada tujuh anak laki-laki.”
Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya di pangkuannya, dan dialah yang mengasuhnya.
Lalu wanita-wanita tetangga memberi nama kepada anak itu dengan berkata, “Seorang anak laki-laki telah lahir bagi Naomi.”
Anak itu mereka beri nama Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan: 128:1b-2.3.4.5
Refr. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
Istrimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya.
Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
Bacaan Injil Sabtu 21 Agustus 2021 : Matius 23:1-12
Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya.
Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang.
Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
Tetapi kalian, janganlah kalian suka disebut ‘Rabi’ karena hanya satulah Rabimu, dan kalian semua adalah saudara.
Dan janganlah kalian menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga.
Janganlah pula kalian disebut pemimpin, karena hanya satu pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapa pun yang terbesar di antaramu hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus