Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 19 Agustus 2021: Banyak yang Dipanggil Tetapi Sedikit yang Dipilih
Renungan harian katolik Kamis 19 Agustus 2021 RD. Ambros Ladjar menulis undangan ke pesta berjudul Banyak yang Dipanggil Tetapi Sedikit yang Dipilih.
Renungan Harian Katolik Kamis 19 Agustus 2021: Banyak yang Dipanggil Tetapi Sedikit yang Dipilih (Hakim-Hakim 11: 29-39.Mt 22: 1 - 14)
Oleh: RD. Ambros Ladjar
POS-KUPANG.COM - Panggung politik adalah arena terbuka bagi semua orang untuk berkompetisi. Jika sejenak dicermati, maka pada umumnya para calon pemimpin itu cerdas dan punya modal. Sangat sulit orang dari pelosok sana mau ikut bertarung.
Di saat mulai digadang juga perlu diketahui, apa visi dan misi mereka. Banyak yang memaparkan secara baik programnya di awal biarpun tak jelas implementasinya. Mereka bisa menuai kritik dari segala arah.
Sebaliknya banyak juga punya integritas diri yang mumpuni. Apa yang disampaikan, itulah yang dijalani dengan konsekuen.
Orang Israel tampaknya sulit melepaskan diri dari berhala. Mereka lupa akan Allah nenek moyang mereka.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 19 Agustus 2021: Pakaian Pesta
Yefta adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa setelah masa Yosua. Biarpun lantaran harta benda ia pernah diusir, ia sangat konsisten.
Kepada Tuhan ia bernazar memulihkan Israel yang mengalami krisis politik. Rasanya kurang matang apa yang dia pikirkan. Baginya jika Bani Amon dikalahkan, maka orang yang songsong dia akan dipersembahkan.
Karena termakan sumpah, maka putri tunggalnya menjadi tumbal. Ia persembahkan sebagai korban bakaran kepada Allah.
Kita diajak hari ini agar tak ceroboh bertindak seperti Yefta. Juga tak boleh melarikan diri dari kenyataan.
Mereka yang duluan diundang ke perjamuan menolak para nabi. Kemudian di masa Yesus pun orang cuek dan mengabaikan undangan-Nya.
Alasan klasik: pergi ke ladang dan sibuk urus usaha, malah berlaku brutal terhadap para utusan.
Apapun alasan, perjamuan Tuhan tetap berlangsung. Olehnya para hadirin dituntut mengenakan Kristus agar menghasilkan buah Roh.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 18 Agustus 2021: Orang Upahan yang Tahu Bersyukur
Jika tidak, maka akan dihalau keluar. Seharusnya kita lebih peka menanggapi undangan Tuhan. Jika berlaku selaras dengan tuntutan-Nya, maka kita akan selamat.
Salam sehat di Hari Kamis untuk semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita hidup. Amin. *
Teks Lengkap Bacaan Kamis 19 Agustus 2021:

Bacaan I : Hakim-Hakim 11:29-39a
Yang pertama-tama keluar dari rumahku akan kupersembahkan sebagai kurban
Pada suatu hari Yefta, panglima Israel, tiba-tiba dihinggapi Roh Tuhan. Ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah orang-orang Amon.
Lalu bernazarlah Yefta kepada Tuhan, katanya, “Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan orang Amon ke dalam tanganku, maka yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku pada waktu aku pulang dengan selamat dari orang Amon akan menjadi milik Tuhan. Aku akan mempersembahkannya sebagai kurban bakaran.”
Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan orang Amon, dan Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangannya. Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroer sampai dekat Minit, dua puluh kota banyaknya, dan sampai ke Abel-Keramin.
Dengan demikian orang Amon ditundukkan di depan orang Israel.
Ketika Yefta pulang ke Mizpa, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana dan menari-nari.
Dialah anaknya yang tunggal. Selain dia Yefta tidak mempunyai anak laki-laki atau perempuan.
Demi melihat anaknya, Yefta mengoyak-ngoyakkan bajunya sambil berkata, “Ah Anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan mencelakakan daku. Aku telah membuka mulut untuk bernazar kepada Tuhan dan tidak dapat mundur lagi.”
Tetapi anak itu menjawab, “Bapa, jika engkau telah membuka mulut dan bernazar kepada Tuhan, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, sebab Tuhan telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni orang Amon.”
Lalu anak itu menyambung, “Hanya saja, izinkanlah aku melakukan satu hal ini: berilah aku waktu dua bulan, supaya aku pergi mengembara di pegunungan, dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku.”
Jawab Yefta, “Pergilah!” Dan ia membiarkan anaknya pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama dengan teman-temannya untuk menangisi kegadisannya di pegunungan.
Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepad ayahnya, dan ayahnya melakukan apa yang telah dinazarkannya kepada Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah
Mazmur : 40:5.7-8a.8b-9.10
Refr. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu
Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya kepada Tuhan, yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh, atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!
Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
Bacaan Injil Kamis 19 Agustus 2021 : Matius 22:1-14
Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini
Pada suatu ketika Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat dengan memakai perumpamaan. Ia bersabda, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya.
Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang.
Raja itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, ‘Katakanlah kepada para undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih.
Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini.’
Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan membunuhnya.
Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
Kemudian ia berkata kepada para hamba, ‘Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi yang diundang tidak layak untuk itu.
Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai di sana ke perjamuan nikah ini.
Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu.
Ketika raja masuk hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta.
Ia berkata kepadanya, ‘Hai saudara, bagaimana saudara masuk tanpa berpakaian pesta?’ Tetapi orang itu diam saja.
Maka raja lalu berkata kepada para hamba, ‘Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan ada ratap dan kertak gigi.’
Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Bapa yang Mahabaik, Engkau mengundang kami untuk masuk bersama-Mu dalam perjamuan abadi. Dalam perjalanan hidup kami, Engkau mempersiapkan kami melalui peristiwa hidup di mana kami harus berjuang untuk berbuat yang terbaik seturut kehendak-Mu. Peliharalah iman, harap dan kasih kami kepada-Mu agar kami layak memakai pakaian pesta bersama-Mu. Amin.*