Breaking News

Megawati Turun Gunung Bahkan Tak Takut Dibully Hanya Untuk Bela Jokowi, Begini Kata Putri Bung Karno

Beliau (Presiden Jokowi) itu sampai kurus loh. Mikir kenapa? Mikir kita lho. Mikir rakyat. Masak masih ada yang tega mengatakan Jokowi 'kodok'?

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA
Megawati kini turun gunung membela Presiden Jokowi. Ia tak tahan melihat sikap sekelompok orang yang tak henti-hentinya mengata-ngatai Presiden Jokowi gagal bangun Indonesia. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA – Megawati Soekarnoputri, putri Proklamator Kemerdekaan RI, Bung Karno, seakan turun gunung.

Ia berulang kali meminta rakyat Indonesia untuk berhenti mengolok-olok Presiden Jokowi.

Kala menyampaikan imbauannya tersebut, Bu Mega seakan menahan tangis.  Pasalnya, ia tak kuasa menahan rasa iba terhadap Presiden Joko Widodo.

Presiden ke-5 Indonesia menyayangkan sikap sebagian warga Indonesia yang saat ini kerap mengolok-olok orang nomor satu di Indonesia ini.

Menurut Bu Mega, orang-orang yang menghina Jokowi, tidak memiliki moral. Dia menilainya sebagai pengecut.

"Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut saya bilang, biar mantap dah. Saya di-bully juga tidak takut kok," kata Megawati.

Baca juga: Kenakan Pakaian Adat Baduy Saat Pidato di Sidang MPR/DPR, Presiden Jokowi Dapat Apresiasi Luas

Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengatakan hal tersebut, ketika  memberikan sambutan dalam Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Pura Besakih, yang disiarkan melalui kanal YouTube Pemprov Bali, Rabu 18 Agustus 2021.

Megawati mengaku, dirinya kadang merasa sedih lantaran hinaan tersebut justeru menyasar seorang presiden.

"Beliau (Presiden Jokowi) itu sampai kurus loh. Mikir kenapa? Mikir kita lho. Mikir rakyat. Masak masih ada yang mengatakan Jokowi 'kodok'-lah," kata Megawati sembari menangis.

Suara Megawati terdengar tercekat.

Berangkat dari hal itu, Megawati meminta orang-orang yang menjelekkan Presiden Jokowi itu agar bersikap jantan.

Dia meminta mereka-mereka itu sebaiknya datang berhadapan langsung dengan Jokowi.

"Coba datang berhadapan, jantan kamu. Kita mesti berkelakuan sebagai warga negara yang punya etika moral. Jangan sembarangan," tandasnya.

Megawati juga meminta orang-orang yang selama ini mengatakan pemerintah gagal untuk datang bertemu langsung dengan Jokowi.

"Saya hanya ingin orang itu sebenarnya datang baik-baik bertemu dengan Pak Jokowi dan mengatakan kegagalannya di mana dan konsep dari orang itu untuk supaya tidak gagal," pungkasnya.

Megawati Soekarnoputri juga bercerita tentang dirinya yang pernah mengalami perisakan.

Tak tanggung-tanggung, objeknya adalah agama di mana saat itu dia disebut tak jelas dalam beragama.

"Saya pernah di-bully. Bayangkan, dikatakan 'Ibu Mega agamanya tidak jelas'," ujarnya.

Terhadap pernyataan oknum tersebut, Megawati pun membalasnya dengan tertawa. Sebab, menurutnya, masalah agama merupakan masalah personal dengan Tuhan YME.

Baca juga: Presiden Jokowi Dikuliti Satu Per Satu, Pasca Karikatur Oleh BEM UI, Kini Giliran Mural di Tembok

"Masalah agama adalah masalah kita dengan Yang di Atas. Tidak ada yang bisa membanding-bandingkan. Itu menurut saya," ujarnya.

"Dan mudah-mudahan hal ini pun demikian dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," pungkas Megawati.

Sering Dihina

Presiden Jokowi, Selasa 29 Juni 2021 lalu mengaku sejak dulu dirinya kerap dilabeli sesuatu yang tidak pantas.

"Itu kan sudah sejak lama. Dulu ada yang bilang saya ini klemar klemer, lalu ada yang bilang saya plonga plongo. Kemudian ganti, saya ini otoriter hingga bebek lumpuh. Ya biasa saja. Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa. Ini negara demokrasi," ujarnya dalam Akun Youtube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Eurico Guterres Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi, Warga: Salut Perjuangan Abang

Kala itu, Jokowi menyikapi sikap kritis BEM UI yangmengunggah poster “Jokowi The King of Lip Service” yang mengritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di media sosial.

Jokowi mengatakan, kritik boleh-boleh saja dan pihak kampus pun tak perlu menghalangi para mahasiswa menyampaikan kritik. Namun ia mengingatkan, ada budaya tata krama dan kesopansantunan yang harus dijaga.

"Saya kira biasa aja. Mungkin mereka sedang belajar ekspresikan pendapat. Tapi yang paling penting diketahui, kita ini semua sedang fokus menangani covid-19," tandasnya.

Berita Lain Terkait Presiden Joko Widodo

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Bu Mega Tak Takut Dibully, tapi Minta Rakyat Jangan Olok-olok Jokowi: Masak Ada yang Bilang 'Kodok'

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved