KKB Papua
Jelang 17 Agustus, Polisi Kejar KKB Fernando Worabai yang Kerap Mengganggu Warga di Yapen Papua
Polisi juga kini sedang memburu Fernando Worabai, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) baru di Kabupaten Kepulauan Yapen Papua.
Dibeberkan Kapolres Ferdyan bahwa setelah melakukan identifikasi dalam kelompok ini yang telah masuk dalam DPO ada sebanyak 10 orang dan di luar 10 orang itu ada simpatisan maupun pengikutnya sekitar 25 sampai 30 orang serta memiliki sekitar 12 sampai 15 pucuk senjata api laras panjang rakitan dan 1 pucuk senjata api organik standar TNI-Polri.
Kejar KKB Lekagak Telenggen
Selain itu, TNI-Polri juga melakukan pengejaran dari KKB pimpinan Lekagak Telenggen, yang menjadi komandan sejumlah operasi KKB di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Puncak, Papua.
Namun, posisi Lekagak Telenggen kini semakin terjepit lantaran aparat terus melakukan pembasmian serta mengimbau agar KKB segera menyerahkan diri.
Pada 2020 lalu, Lekagak Telenggen juga pernah terlibat kasus penembakan di wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Pimpinan KKB Papua itu bahkan kehilangan anggota lagi.
Dimulai ketika Satgas Nemangkawi berburu anggota KKB Papua Lekagak Telenggen bernama Kopengga Enumbi.
Perburuan dilakukan pada Selasa 3 Agustus 2021.
Enumbi dicari karena menjadi salah satu anggota KKB Papua yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) alias merupakan seorang buronan.
Selanjutnya Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kemal menyebut Enumbi terlibat dalam pencurian 8 pucuk senjata api di Pospol Kulirik, Puncak Jaya, 4 Januari 2014.
"DPO atas nama Kopengga Enumbi berhasil ditangkap tim gabungan satgas Nemangkawi, TNI dan Polri," ujar Kamal dalam keterangannya, melansir dari Kompas TV, Kamis (5/8/2021).
Kemal mengungkapkan penangkapan Enumbi diliputi kontak senjata.
Berkat tim bantuan dari Yon Raider 613/RJA yang dipimpin Letda Dedi Sudomo, pelaku berhasil dilumpuhkan.
Satgas Nemangkawi berhasil mendapatkan barang bukti yaitu 11 butir amunisi jenis SS-1 kaliber 5,56 milimeter.
Tidak hanya itu, bukti lain berupa satu pisau badik, satu helm hijau, satu telepon genggam, rokok, pinang dan noken.