Catatan Pojok Sang Libero

Menuju Kongres Asprov PSSI NTT, Jangan Bawa Sepakbola Ke Ranah Politik.

Kandidat calon ketua PSSI NTT makin mengerucut ke dua nama. Fary Djemi Francis dan Petrus Christian Mboeik.

Editor: Sipri Seko
Istimewa
Frans Watu 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Menjelang Kongres Asosiasi Provinsi PSSI NTT (PSSI NTT) akhir tahun 2021, kandidat calon ketua PSSI NTT makin mengerucut ke dua nama. Fary Djemi Francis dan Petrus Christian Mboeik.

Para tim sukses dari kedua kandidat makin rajin road show dan mengclaim dukungan. Askab Belu, TTU, TTS, Ende, Flores Timur dan Manggarai Timur telah menyatakan dukungannya kepada Fary Francis-David Fulbertus di media massa. Demikian halnya timses Chris Mboeik-Ridwan Angsar Sujana, telah mengklaim dukungan dari Askab Sumba Timur, Kabupaten Kupang dan Manggarai Barat.

Jika diukur dari kekuatan politik, kita bisa menakar sejauh mana dukungan yang akan diperoleh Chris, demikian juga Fary, politisi Gerindra yang punya relasi baik dengan tokoh NTT hingga Gubernur dan Wakil Gubernur. Tapi perlu dicatat Statuta PSSI tidak mengizinkan intervensi pemerintah, jika terjadi, hukuman terberat skorsing. NTT bisa dikekukan dari aktivitas sepakbola, termasuk penyelenggaraan El Tari Memorial Cup.

Nama Petrus Christian Mboeik bagi kalangan pesepakbola NTT mungkin baru terdengar. Hal ini bisa dilihat dari jejak digital di dunia sepakbola. Chris begitu politisi Nasdem ini biasa disapa, baru mulai dikenal sejak exodus dari Jakarta ke Kupang. Kedekatannya dengan Gubernur NTT Viktor B Laiskodat saat ini menjadi "jualan" tim suksesnya untuk meyakinkan para voter.

Kedekatan salah satu kandidat dengan gubernur juga mendapat tanggapan minor dari tokoh olahraga dan mantan pemain NTT, harapan mereka agar kurangi politisasi olah raga, jangan bawa sepakbola ke ranah politk. Hal ini dipicu statement salah satu kandidat disalah satu media. Katanya sudah mendapat dukungan dari Gubernur VBL, yang begini ini bikin muak masyarakat. Emangnya VBL yang pilih Ketua PSSI NTT, tegas sang tokoh tersebut.

Lain halnya dengan Fary Djemi Francis. Mantan pesepakbola ini terus aktif membangun sepak bola NTT lewat Akademi Sepak Bola Bintang Timur. Bahkan saat ini Fary memimpin organisasi sepakbola Indonesia Football Forever (IFF), organisasi yang menaungi mantan pesepakbola nasional, yang kini banyak berkecimpung di klub Liga Indonesia dan PSSI.

Jika kita menelusuri jejak digital mantan Ketua Komisi V DPR RI, kini menjabat Komisaris Utama PT. ASABRI, jelas banyak sekali sepak terjangnya di sepakbola. Jaringannya baik di pemerintahan dan sepak bola tidak perlu disanksikan. Bahkan lewat komitmennya beberapa putra NTT telah dibantu dalam mengembangkan karirnya di Belanda.

Kekhawatiran masyarakat akan kedua figur yang punya latar belakang politik sah-sah saja, karena meraka tidak ingin sepak bola ditarik ke ranah politik, apalagi digunakan sebagai tunggangan politik dalam suksesi kepala daerah. Sepak bola memang seksi, walaupun miskin prestasi tapi ini olahraga rakyat yang penuh atraktif, laku di jual di ranah politik bahkan dunia bisnis. Ini yang menyebabkan kenapa para youtuber dan pebisnis tertarik berinvestasi di sepak bola.

Dari informasi yang kami himpun beredar, duet Petrus Christian Mboeik-Ridwan Sujana Angsar akan ditantang duet Fary Djemi Francis-David Fulbertus. Duet Lingkaran VBL vs Anak Bola, kalau boleh dibilang.

Kami mengharapkan dukungan dari Askab/Askot yang terlibat dalam Musda Asprov NTT dengan melihat rekam jejak dan pengalaman yang kami miliki. Pak Fary Francis sudah mengirim tim dan pemain untuk berkompetisi di China dan Malaysia serta berlatih di Belanda.

"Saya sudah mengorbitkan lebih dari 10 pemain ke Liga 1 dan 2 dimana itu adalah tujuan para pemain agar bisa menjadi pemain profesional. Kami juga sudah bersinergi dengan pemerintah maupun swasta untuk menjalankan berbagai macam kompetisi baik usia muda maupun dewasa. Besar harapan kami semoga para voters tidak terlibat dalam kebijakan dan kepentingan politik semata tetapi memilih dari hati dan melihat rekam jejak para Ketua, Wakil dan Exco," tegas Davo, sapaan David Fulbertus yang siap mendampingi Fary Francis di Kongres PSSI NTT.

Chris pun telah menegaskan, bukan karena kepentingan politik dia mau merebut jabatan Ketua PSSI NTT. Menurutnya dia maju karena dorongan teman-teman bola di Kupang. Hal yang sama disampaikan Fary, dia maju karena dorongan Askab dan masyarakat bola NTT, salah satu elemen yang getol mendorong Fary adalah mantan pemain NTT All Star Jakarta.

NTT All Star sebagai wadah berkumpulnya mantan pemain bola NTT coba memetakan tokoh sepak bola di NTT menjelang dilaksanakan Kongres PSSI NTT. Diskusi dan lobi kami lakukan sejak tahun lalu, tapi tak kunjung dapat tokoh yang tepat, punya visi dan komitmen mengurus sepak bola NTT.

Saat itu sejumlah nama seperti Fary Francis, David Fulbertus, Jimmy Sianto, hingga Yosef Nai Soi masuk dalam radar NTT All Star. Tidak ada dalam benak kami nama Chris Mboeik, karena secara personal kami kenal baik, apa yang dilakukan di sepak bola nyaris tidak ada. Saya punya pengalaman sekali bersama Chris ketika pertandingan antar mahasiswa di Malang. Turnamen sekelas tarkam di Malang, saya baru lepas dari Arema dan diminta melatih anak-anak mahasiswa asal Kupang.

Kita tunggu paparan kedua kandidat, siapa yang berotorika dan siapa yang punya komitmen membangun sepak bola NTT. Sebagai bahan refrensi silahkan cari jejak digital dari masing-masing kandidat, akan terlihat siapa yang sudah berbuat untuk sepak bola di bumi Flobamora. Hati-hati mafia sepak bola bergantayangan, mereka bagaikan vampir yang siap mengisap darah voters dengan iming-iming "wani piro", proyek hingga jabatan eksekutif demi memperoleh suara voters.

Saat kekuasaan mulai berkoalisi, masih adakah kehendak rakyat dan ideologi dihargai ? jika Anda ingin menguji watak manusia, coba beri dia kekuasaan.

(Frans Watu Mantan Pemain Galatama)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved