Opini Pos Kupang

Solidaritas Moral: Upaya Merawat Kemanusiaan di Tengah Pandemi Covid-19

Barangkali sudah dianggap tua dan tak asing lagi, adagium "No man is an island" bagi kebanyakan masyarakat

Editor: Kanis Jehola
Dok Pos-Kupang.Com
Logo Pos Kupang 

Orang harus melihat dan menetapkan adanya fakta kebutuhan akan solidaritas kemanusiaan dari mereka yang menderita di tengah pandemi.

Kemudian selanjutnya dalam perwujudan solidaritas moralnya, orang boleh menandaskan prinsip moralnya, bahwa kita mesti memperhatikan dan menolong mereka yang terdampak akibat pandemi.

Kedua, solidaritas yang dibangun sebagai sebuah tindakan moral di tengah pandemi menuntut "pertimbangan tak berpihak" dari setiap kepentingan individual. Tuntutan untuk tidak berpihak di sini, melihat bahwa setiap kepentingan individual mempunyai kepentingan yang sama dalam sebuah pertimbangan moral. Dalam artian, dari sudut pandang moral, tidak ada orang yang istimewa.

Kesejahteraan orang lain sama pentingnya dengan kesejahteraan kita. Tuntutan ini, menjadi semacam aturan yang melarang kita untuk memperlakukan satu orang secara berbeda dari yang lain, jikalau tak ada alasan yang tepat untuk melakukan hal itu.

Problem-problem kemanusiaan di tengah pandemi (tindak kriminalitas, kasus korupsi, dan stigmatisasi) sekurang-kurangnya boleh dilihat sebagai bentuk keberpihakan pada kepentingan individual dalam pertimbangan moralnya.

Orang lebih mengunggulkan aspek kepentingan, keselamatan, pribadi/kelompoknya dan sama sekali tak mempertimbangkan penderitaan yang dialami sesama. Orang mempertimbangkan putusan moral yang tak sesuai pertimbangan akal yang baik.

Orang lebih menilik putusan moralnya, bahwa kepentingan, ego pribadinya lebih istimewa daripada kemelaratan dan penderitaan hidup sesama.

Dengan ini, solidaritas moral kemanusiaan yang dibangun di tengah pandemi, haruslah merupakan bentuk solidaritas yang dalam pertimbangannya harus memuat kepentingan semua orang, kepentingan bersama, kepentingan mereka yang tengah menderita.

Orang harus melihat bahwa mereka yang menderita memiliki kepentingan dan kesejahteraan yang serupa dengan kepentingan dirinya.

Solidaritas moral pada akhirnya harus menohok kesadaran kita. Dalam segala actus moralitas kehidupan kebersamaan kita di tengah pandemi, kita mesti melihat bahwa keberadaan solidaritas moral merupakan aspek yang sangat penting, urgen untuk diejawantahkan.

Bahwa mereka yang menderita di tengah pandemi sangat membutuhkan uluran tangan solidaritas kemanusiaan kita. Sesama yang menderita di tengah pandemi sedang butuh tindak solidaritas moral kita.

Kita mesti mengaktifkannya, agar eksistensi hidup kebersamaan kita (socialitas) dapat terjaga sampai kapan pun dan dalam situasi apa pun. (*)

Baca Opini Pos Kupang Lainnya

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved