Puasa Asyura
Keistimewaan Puasa Asyura dan Hari Asyura 10 Muharram 1443 H, Ini Makna Asyura Menurut Para Ulama
Keistimewaan Puasa Asyura dan Hari Asyura 10 Muharram 1443 H, Ini Makna Asyura Menurut Para Ulama
Keistimewaan Hari Asyura
Hari Asyura masyhur di kalangan umat Islam dengan berbagai keistimewaannya. Di antara keistimewaan tersebut, adalah:
Diterimanya Taubat Nabi Adam. Ulama ahli fiqih dan pakar hadis Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H), dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin, meriwayatkan dari Ikrimah, berkata, Hari Asyura, ialah hari diterimanya tobat Nabi Adam 'alaihissalam.
Sebagaimana diketahui, Adam dan Hawa dikeluarkan dari surga, karena telah melanggar perintah Allah untuk tidak mendekati buah khuldi. Namun, karena bisikan syaitan, mereka akhirnya melanggar perintahNya.
Baca juga: Simak Tulisan Doa Buka Puasa Asyura 10 Muharram Arab, Indonesia dan Latin: Cek Jadwal Sholat Maghrib
Keistimewaan lain, mendaratnya Kapal Nuh di atas Gunung. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadis riwayat Ahmad 2/359-360 dengan jalan dari Abdusshamad bin Habib Al-Azdi dari bapaknya dari Syumail dari Abu Hurairah, Abdusshamad dan bapaknya keduanya, yang berbunyi:
Wa hadzaa yaumus stawat fiihis safiinat ‘alal juudiyyi, Fa shaamahuu Nuhun syukral lillaahi ta’ala.
“Ia adalah hari mendaratnya kapal Nuh di atas gunung “Judi” lalu Nuh berpuasa pada hari itu sebagai wujud rasa syukur.”
Hari Asyura juga merupakan hari kemenangan Nabi Musa dan Bani Israil terhadap Fir’aun dan kaumnya.
Sebagaimana Hadits Shahih Riwayat Bukhari 4/244, 6/429, 7/274, Muslim 2/795, Abu Daud 2444, Nasa’i dalam Al-Kubra 2/318, 319, Ahmad 1/291, 310, Abdurrazaq 4/288, Ibnu Majah 1734, Baihaqi 4/286, Al-Humaidi 515, Ath-Thoyalisi 928, yang berbunyi:
Qadiman nabiyyu Shallallaahu ‘alaihi wa sallamal Madinata fa ra’al Yahuuda tashuumu yauma ‘asyuuraa’, faqaala: maa hadzaa? Qaaluu hadzaa shaalihun, hadzaa yaumun najjal llaahu banii Iraaiila min ‘aduwwihim fa shaamahuu Musaa syukran. Fa Annaa ahaqqu bi Muusaa minkum, nahnu nasuumuhu ta’dzhiiman lahuu.
“Nabi Saw tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya: “Apa ini?” Mereka menjawab: “Sebuah hari yang baik, ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur. Maka beliau Rasulullah menjawab: “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu.”
Pada saat tersebut, ketika bala tentara Fir’aun mengejar kaum Nabi Musa yang taat, Fira’aun dan tentaranya kemudian tenggelam di laut yang terbelah, setelah dilewati oleh kaum Nabi Musa.
Tenggelamnya Fir’aun, adalah kemenangan Nabi Musa dan kaumnya. Lalu, pada saat itu, Musa dan kaumnya berpuasa sebagai wujud rasa syukur mereka.
Baca juga: Tahun Baru Islam 1443 H Jatuh 10 Agustus 2021, Kapan Jadwal Puasa Asyura & Puasa Tasua?
Keistimewaan Puasa Asyura
Pada masa pra-Islam, Asyura diperingati sebagai hari raya resmi bangsa Arab. Pada masa itu, orang-orang berpuasa dan bersyukur menyambut Asyura.