Salam Pos Kupang

Bukan Menang Kalah

ENAM nama bakal berkompetisi untuk menjadi Rektor Universitas Nusa Cendana ( Undana) Kupang periode 2021-2025

Editor: Kanis Jehola
Dok Pos-Kupang.Com
Logo Pos Kupang 

POS-KUPANG.COM - ENAM nama bakal berkompetisi untuk menjadi Rektor Universitas Nusa Cendana ( Undana) Kupang periode 2021-2025. Mereka yang mendaftar adalah Prof Drs Mangadas Lumban Gaol MSi PhD, DR drh Maxs UE Sanam MSc, dan Prof Dr Simon Sabon Ola MHum.

Ada juga sosok Prof Ir Herianus Lalel MSi PhD, Ir Franky MS Telupere MP PhD, dan Dr Yendris Krisno Syamrud SKM MKes. Selanjutnya, panitia akan melakukan seleksi administrasi pada 28 Juli 2021 hingga 2 Agustus 2021.

Sejumlah nama sebelumnya pernah menjabat sebagai wakil rektor. Antara lain Prof Dr Simon Sabon Ola pernah menjabat Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Kemudian Prof Drs Mangadas Lumban Gaol yang pernah menjadi Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan.

Sementara Prof Ir Herianus Justhianus D Lalel adalah Guru Besar Fakultas Pertanian (Faperta) Undana. Nama lainnya, DR drh Maxs UE Sanam pernah memegang amanah sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik Undana dan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Undana.

Baca juga: Enam Kandidat Calon Rektor Undana

Sedangkan Ir Franky MS Telupere juga pernah berkompetisi untuk kursi Rektor Undana di 2013 silam. Ia kalah suara dibanding Prof Ir Fred Benu MS PhD yang segera berakhir masa jabatannya setelah memimpin Undana 2 periode.

Tentu pemilihan rektor bukan semata urusan menang kalah. Sebab siapapun yang maju mencalonkan diri adalah mereka yang terbaik. Karena itulah tujuan utama yang tidak boleh dinafikan adalah bagaimana bersama-sama, bahu membahu membangun Undana menjadi lembaga pendidikan yang jauh lebih baik.

Tidak hanya untuk NTT, namun juga untuk Indonesia dan dunia. Menjadi lembaga akademik yang lebih bermanfaat dengan mengedepankan tiga fokus perguruan tinggi, Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Apalagi sejumlah tantangan terbentang di depan mata. Saat ini, Undana sebagaimana juga universitas lainnya di Indonesia, dipaksa beradaptasi cepat oleh Pandemi Covid-19.

Baca juga: Prof. Heri Lalel Resmi Mendaftar Calon Rektor Undana 2021-2025

Tuntutan menghasilan lulusan kompetitif dalam menjawab kebutuhan para pemangku kepentingan, harus dilakukan dengan pendekatan tanpa tatap muka.

Sebuah kebiasaan, yang di luar habbit universitas-universitas kita selama ini. Kalau pun boleh dikecualikan, mungkin adalah Universitas Terbuka, yang memang terbiasa dengan pembelajaran jarak jauh sejak lahir.

Tak semata menyiapkan strategi adaptif terhadap perubahan zaman yang bergerak cepat, mereka yang menasbihkan diri pantas menjadi kandidat Rektor Undana, sejatinya mampu menterjemahkan visi misi agar Undana kian berdaya saing dengan seluruh core bussiness yang dimiliki.

Apalagi Undana berada dalam lingkar dinamika lingkungan strategik. Secara geostrategis, Undana berada di antara Timor Leste dan Australia yang memaksanya menjadi organisasi yang kompatibel. Paradigma baru manajemen pendidikan tinggi dengan dengan azas good university governance, sudah barang tentu wajib jadi pijakan.

57 program studi yang bernaung di bawah 11 fakultas dan pascasarjana, 12 pusat studi yang bernaung di bawah 2 lembaga, serta 5 unit pelaksana teknis (UPT) Undana, menanti sentuhan tangan dingin sosok terpilih kelak.

Pada akhirnya, semua berharap proses pemilihan Rektor Undana berjalan dengan demokratis. Tak semata formalitas dan ritual 4 tahunan. Semoga! (*)

Berita Undana Kupang Lainnya

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved