Tanpa Makan Minum, 8 Warga Ini Gali Lubang Buaya, Rahasianya Diungkapkan Hansip Yusuf, Simak Di Sini
Misteri tentang Lubang Buaya akhirnya terungkap. Kisah tersebut dituturkan oleh seorang hansip, bernama Yusuf. Selengkapnya simak di sini.
POS-KUPANG.COM – Misteri tentang Lubang Buaya akhirnya terungkap. Kisah tersebut dituturkan oleh seorang hansip, namanya Yusuf.
Kala itu, Yusuf merupakan hansip di Kelurahan Keling. Yusuf inilah yang menjadi sumber terkuaknya lubang buaya, tempat pembuangan para jenderal yang dieksekusi saat G30S/PKI.
Artinya, dari kisah Yusuf itulah akhirnya ditemukan jasad 6 Jenderal TNI AD dan seorang perwira pertama yang ditimbun PKI.
Yusuf menuturkan, mereka menemukan mayat para jenderal pada 3 Oktober 1965 dini hari.
Baca juga: LENGKAP Sudah Resmi, Sanksi Tak Main-Main! Daftar 6 Ormas Terlarang Bagi PNS/ASN, Ada FPI, HTI, PKI
Setelah penemuan itu, mayat para jenderal pun diangkat dalam kondisi yang sudah membusuk.
Pengangkatan jasad para jenderal di malam itu baru selesai keesokan harinya pada 4 Oktober 1965.
Pada hari berikutnya, yakni 5 Oktober 1965, jenazah para jenderal dan Kapten Tendean itu dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan, Kalibata.
Untuk mendapatkan jasad para jenderal itu, bukan hal yang mudah. Namun berkat keuletan RPKAD, akhirnya misteri pembunuhan para pahlawan revolusi itu terkuak seluruhnya.
Mereka hanya mempunyai informasi dan kesaksian Agen Polisi Dua Sukitman, yang sempat diculik pasukan Pasopati ketika berpatroli tanggal 1 Oktober 1965 subuh di dekat rumah DI Panjaitan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca juga: TERBARU Rekening FPI Rp 1 M Diblokir, Mabes Polri: Itu Bukan Ranah Kami, Bukan Dilarang seperti PKI
Sukitman yang berhasil lolos dari sekapan penculiknya mengabarkan para jenderal dibawa ke Desa Lubang Buaya.
Saat itu wilayah yang kini masuk Jakarta Timur ini masih sepi dan masih berupa kebun dan hutan, termasuk hutan karet.
Hanya ada 13 rumah yang terpencar jauh satu sama lain dan satu sumur tua.
Kondisi itulah dimanfaatkan para simpatisan PKI dan menjadikan basis berkumpul serta mengusir warga.
Lebih-lebih, Sukitman tak tahu persis tempatnya.
Baca juga: Beda dengan PKI Dibongkar, Ternyata FPI Bukan Kategori Ormas Terlarang, Ini Penjelasan Hamdan Zoelva
Dibantu warga, pasukan RPKAD yang dipimpin Letda Sintong Panjaitan Komandan Peleton 1/A Kompi