Pilpres 2024
Jalan Berdampingan Prabowo Subianto & Megawati Disebut Presiden dan Wakil Presiden 2024, Sudah Deal?
Ada juga yang menyebut Prabowo dan Megawati adalah pasangan di Pilpres 2024 nanti.
Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
Jalan Berdampingan Prabowo Subianto & Megawati Disebut Presiden dan Wakil Presiden 2024, Sudah Deal?
POS-KUPANG.COM- Baru-baru ini beredar foto Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri yang berjalan berdampingan.
Foto tersebut diambil saat peringatan ulang tahunn Presdien Pertama Soekarni 6 Juni 2021 lalu.
Dalam foto tersebut terlihat Prabowo Subianto menggunakan stelan jas berawarna krem, dasi oranye dan peci hitam sedangkan Megawati Soekarnoputri mengenakan baju dan rok bermotif senada yaitu bunga berawarna merah muda, ungu dan putih.
Foto tersebut langsung mengundang komentar Warganet.
Baca juga: Megawati Kenang Rachmawati Saat di Istana, Ketua Gerindra Sufmi Dasco Ahmad: Berjuang Lawan Covid-19
Ada yang turut mengucapkan selamat ulang tahun kepada Presiden Soekarno.
Ada juga yang menyebut Prabowo dan Megawati adalah pasangan di Pilpres 2024 nanti.
Begini kutipan komentar warganet:
@ohhonoooo: Selamat hari lahir pak SOEKARNO. Terimakasih atas jasa2 dan perjuangan bapak untuk negara INDONESIA.
Baca juga: Surat Terbuka Kepada Megawati, Warga Adat Pulau Timor Minta Yeskiel Loudoe Dicopot dari Jabatan
@ani.tamilla: Presiden dan Wakil Presiden 2024
@lievesyeron: Ibu calon Presiden & Bapak calon Wakil Presiden 2024, salam hormat
Nah kalau menurut kalian bagaimana?
BACA JUGA BERITA LAINNYA:
Baca juga: Megawati-Prabowo Didorong Maju Pada Pilpres 2024, Kata Direktur Mega Pro: Nggak Ada Yang Bisa Lawan
Setelah bertahun-tahun memimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kini terungkap Megawati Soekarnoputri ingin istirahat. Siapa sosok pengganti?
Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mengaku siap diganti sebagai ketua umum memanaskan bursa kursi ketum PDI Perjuangan.
Megawati awalnya mengaku tak pernah memberikan uang atau bermain politik uang, kepada para kader di daerah, agar dipilih sebagai ketua umum partai berlambang kepala banteng tersebut.
Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri di PDI Perjuangan sendiri, berdasarkan kongres PDIP Bali 2019 ditetapkan hingga 2024.
Baca juga: Dulu Megawati Hidup Susah Pasca Ayahnya Dilengserkan, Kini Sosoknya Malah Dipuji Anak Buah Prabowo
Dan kini, sudah ada tokoh yang digadang-gadang bakal menggantikan posisi Bu Mega.
Salah satu nama yang muncul ialah Kepala Badan Inteligent Negara (BIN) Budi Gunawan.
Organisasi yang mendukung Budi Gunawan untuk menggantikan Megawati Soekarnoputri, adalah Persatuan Aktivis Pemuda Indonesia (PAPI).
Organisasi ini bakal mendeklarasikan dukungan kepada Budi Gunawan, pada Sabtu 17 April 2021
“Betul kami menggagas pak Budi Gunawan untuk menjadi ketua umum PDIP,” kata Koordinator PAPI Ahmad Donny seperti diberitakan KOMPAS TV, Jumat 16 April 2021.
Dalam undangan deklarasi dukungan, PAPI menyebutkan dukungan kepada Megawati diberikan karena Megawati Soekarnoputri sudah bersikap legowo sebagai Ketua Umum PDIP dan menjelang pemilihan presiden 2024.
Selain mendukung Budi Gunawan sebagai ketua umum PDIP, menurut Ahmad Donny, PAPI juga bakal mendeklarsikan dukungan kepada Budi untuk menjadi calon presiden pada 2024 mendatang.
Lantas apa kaitan PAPI dengan PDIP sehingga ikut dukung mendukung dalam suksesi kepemimpinan di partai berlambang kepala banteng tersebut?
Ahmad Donny menyatakan PAPI tidak memiliki keterkaitan dengan PDI Perjuangan dan juga bukan merupakan underbouw parta tersebut.
Dukungan diberikan, hanya karena PAPI merasa Budi Gunawan pantas untuk menjadi pemimpin partai pemenang pemilu 2019 itu.
“Kan kami dengar ada dua calon yang mengemuka menggantikan Megawati Soekarnoputri yaitu pak Joko Widodo dan pak Budi Gunawan, nah kami mendukung Budi Gunawan,” paparnya.
Ahmad Donny menegaskan PAPI bukanlah organisasi yang baru dibentuk sekadar untuk mempromosikan Budi Gunawan.
Dia mengatakan PAPI sudah dibentuk sejak 2020, dan telah terlibat dalam sejumlah kegiatan sosial politik tanah air.
“Misalnya kami juga ikut demo omnimbus law waktu itu,” ujarnya.
Hanya saja pada 2021 ini,PAPI mulai melihat kualitas Budi Gunawan sebagai sosok yang tepat memimpin PDIP dan memimpin bangsa.
“Kita mulai menemukan arah kita.,” paparnya.
Sebagai keseriusan untuk mempromosikan nama Budi GUnawan, menurut Ahmad Donny, pihaknya juga sudah membuka komunikasi dengan kader-kader PDIP.
Menurutnya, meski bukan kader PDIP, namun dia yakin Budi Gunawan justru bakal memberikan warna baru kepada PDIP ketimbang kader-kader lama.
Kepala Badan Intelijen Negara, Jenderal Polisi Budi Gunawan. ((ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari ))
Effendi Simbolon Singgung Regenerasi di PDI Perjuangan
Politisi PDIP Effendi Simbolon membantah regenerasi kepemimpinan internal di partai banteng moncong putih itu tidak berjalan.
Dia mengklaim dinamika proses peralihan kepemimpinan telah berjalan sebagaimana mestinya.
Hal itu menjawab pertanyaan regenerasi peralihan kepemimpinan di bawah Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP, yang tak tergeserkan sejak 1999 silam.
Effendi kemudian bercerita rekam jejak Megawati hingga menjadi ketua umum PDIP, tidak instan.
Dia menyatakan torehan itu juga melalui proses yang tidak mudah dan membuktikan adanya regenerasi partai.
"Jadi Megawati yang kepeloporannya sebelum beliau sebagai ketua umum."
"Beliau pernah menjadi ketua anak cabang di Cempaka Putih."
"Jadi proses kelahiran sampai saat ini memang proses yang sangat panjang," kata Effendi dalam diskusi daring, Sabtu 27 Maret 2021.
Effendi kemudian ditanya perihal pernyataan Megawati yang ingin adanya regenerasi kepemimpinan di internal PDIP.
Ia mengamini pernyataan tersebut bukan isapan jempol belaka.
"Jadi beliau pada hakikatnya menyadari bahwa keniscayaan perubahan dan regenerasi itu."
"Dan bahkan beliau mempersiapkan dan mendorong para kader yang muda dan kemudian menengah seperti usia saya, untuk maju."
"Jadi sangat terbuka sikap dan pernyataan beliau," ujarnya.
Effendi menjelaskan, pernyataan itu sekaligus menandakan Megawati tidak ingin adanya money politic dalam regenerasi kepimpinan partai.
Presiden ke-5 Indonesia itu juga tak mau kepimpinan partai diambil dari luar kader.
"Tapi ini kan semua bahasa sang sufi."
"Bagi saya beliau (Megawati) sudah sufi ya, takarannya posisi sufi.
"Jadi kami yang kader mengerti dan memahami yang menjadi statement."
"Kalau dilihat dari statement beliau itu betul adanya."
"Kemudian lahir lah kader seperti Pak Jokowi, Mas Ganjar, bahkan sudah muncul generasi Mas Gibran," bebernya.
Di tingkat bawah sendiri, kata Effendi, regenerasi partai politik telah berjalan.
Bahkan, banyak kader muda yang telah melaju menjadi perwakilan di Senayan.
"Coba lihat DRPD tingkat 2 itu banyak sekali yang sangat muda." (*)