Berita Internasional

China Mulai Batasi Bimbingan Belajar untuk Mengurangi Tekanan, Meningkatkan Angka Kelahiran

Dibandingkan dengan belajar di China, Song mengatakan itu adalah cara hidup yang santai.

Editor: Agustinus Sape
abc.net.au/rtr)
Pelajar di China berjanji untuk melakukan yang terbaik sebelum mengambil Gaokao - ujian masuk perguruan tinggi China. 

China Mulai Batasi Bimbingan Belajar untuk Mengurangi Tekanan, Meningkatkan Angka Kelahiran

POS-KUPANG.COM - Emma Song pindah dari Beijing China ke Adelaide Australia bersama putranya empat tahun lalu agar dia bisa menyelesaikan sekolah menengah di sini.

Selain kelas reguler 12 tahun, ia menghabiskan sekitar 10 jam seminggu mengikuti bimbingan belajar (bimbel) atau les privat.

Dibandingkan dengan belajar di China, Song mengatakan itu adalah cara hidup yang santai.

"Sungguh melegakan baginya dan saya datang untuk belajar di Australia," kata Song kepada ABC.

"Saya tahu dia sangat lelah setiap hari [di China]. Dan dia biasa membuat alasan untuk tidak pergi ke pelajaran bimbel.

"Saya tidak ingin memaksanya melakukan itu. Itu bagian dari alasan saya membawanya ke Australia."

Baca juga: Catat! Perang Dunia III Antara Amerika Serikat dan China Bakal Pecah di Taiwan

Dia mengatakan sejak pindah ke Australia dia memiliki lebih banyak waktu luang.

"Sekarang, meski dengan jam tutor (bimbel), dia masih punya waktu sendiri untuk bermain video game," katanya.

Emma Song (kanan) mengatakan lega saat putranya belajar di Australia.
Emma Song (kanan) mengatakan lega saat putranya belajar di Australia. (abc.net.au)

Bukan hal yang aneh bagi siswa di China, terutama mereka yang ingin mencapai pendidikan tinggi, untuk melakukan bimbingan belajar atau les privat, dan belajar dari pagi hingga larut malam hingga tujuh hari seminggu.

Tetapi pemerintah China mulai membatasi bimbingan belajar, ingin membebaskan generasi berikutnya dari budaya belajar yang brutal.

Pembatasan baru baru-baru ini ditempatkan pada "sekolah berjejal" dan departemen baru dibuat di Kementerian Pendidikan untuk mengatur industri, dengan beberapa laporan menunjukkan aturan yang lebih ketat masih akan datang.

Baca juga: China Tolak Tuduhan Sumber Virus Corona, Sebut WHO dalam Tekanan Amerika dan Barat

Diyakini Beijing ingin mengurangi tekanan pada anak-anak dan orang tua, dan meningkatkan tingkat kelahiran negara itu dengan menurunkan pengeluaran keluarga, di mana bimbel sering menjadi bagian penting.

Keluarga menghabiskan ribuan untuk bimbel

Menurut survei pemerintah pada tahun 2016, sekitar 75 persen siswa China mengikuti bimbingan belajar.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved