Idul Adha
Maksimal 15 Menit, Contoh Naskah Khutbah Idul Adha 1442 20 Juli 2021: Berkurban di Masa Pandemi
Maksimal 15 Menit, Contoh Naskah Khutbah Idul Adha 2021 : Berkurban di Masa Pandemi
POS-KUPANG.COM - Idul Adha 1442 H hanya tinggal menghitung waktu, karena jatuh di tanggal 20 Juli 2021.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama melalui sidang Isbat telah menetapkan Idul Adha tanggal 20 Juli 2021
Tahun ini merayakan Idul tahun 2021 tahun ini masih dalam masa pandemi dan pemerintah telah menetapakan pemberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Dalam masa PPKM darurat ini, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sehingga disarankan untuk sholat di rumah
Terlebih pada daerah yang berstatus zona merah dan orange, shalat Idul Adha di lapangan terbuka atau di masjid/musala, ditiadakan.
Baca juga: Doa Setelah Sholat Latin, Arab, Indonesia, Doa Setelah Sholat Maghrib Isya Subuh Dzuhur dan Ashar
Sementara untuk selain zona merah dan orange atau daerah yang dinyatakan aman, boleh menggelar shalat Idul Adha di lapangan terbuka atau di masjid/musala.
Asalkan tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Kemenag, shalat Idul Adha dilaksanakan sesuai dengan rukun shalat.
Sementara itu, penyampaian khutbah Idul Adha dilakukaan secara singkat, paling lama 15 menit.
Bagi Anda yang ingin berkhutbah atau bertugas memberikan khutbah saat shalat Id, berikut contoh naskah khutbah Idul Adha 1442 H/2021.
Baca juga: Bacaan Dzikir Setelah Sholat Jumat, Doa Sesudah Sholat Dalam Bahasa Latin Doa dalam Bahasa Indonesia
Naskah khutbah Idul Adha ditulis Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Lewat situs suaramuhammadiyah.id, Haedar Nashir menulis materi khutbah shalat Idul Adha yang berjudul Berkurban di Masa Pandemi.
Inilah contoh teks naskah khutbah Idul Adha 1442 H yang jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021:
اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ . وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ نَبِيِّنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِهَ وَ اَصْحَبِهَ وَمَنْ وَّالَاهُ اَمَّا بّعْدُ فَيَاعِبَدَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَأِيَّايَ بِتَقْوَى االلهِ حَقَّ تُقَاتِهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ
اَللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ