Tips Sehat
Punya Banyak Manfaat, Ternyata Lidah Buaya Juga Punya Racun yang Berbahaya, Ini Penjelasannya
Lidah buaya yang dikonsumsi dengan cara ditelan juga dapat mengurangi kadar gula darah, menyebabkan kram perut, diare, dan hepatitis akut.
Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
Sifat racun ini dapat dikurangi saat senyawa aloin dipisahkan saat pengolahan, yang terjadi ketika warna lidah buaya dihilangkan.
Terdapat bukti kuat bahwa konsumsi ekstrak lidah buaya berlebihan meningkatkan aktivitas karsinogen ( pembentukan tumor ) pada tikus percobaan, tetapi efek ini tidak terjadi pada ekstrak yang warnanya dihilangkan.
Baca juga: Ternyata Jus Lidah Buaya Ampuh Redahkan Asam Lambung, Begini Cara Buatnya
Lidah buaya yang dikonsumsi dengan cara ditelan juga dapat mengurangi kadar gula darah, menyebabkan kram perut, diare, dan hepatitis akut, tetapi bukti efek-efek ini masih belum pasti.
Konsumsi lidah buaya secara kronik atau terus-menerus (1 gram per hari) dapat menimbulkan efek samping berupa hematuria, penurunan berat badan, serta kelainan jantung atau ginjal.
Menurut NIH, penggunaan ekstrak lidah buaya dengan cara dioles kemungkinan besar aman.
Mengikuti pedoman dari Proposisi 65 Kalifornia 1986, Dinas Penilaian Bahaya Kesehatan Lingkungan (OEHHA) negara bagian tersebut memasukkan lidah buaya sebagai "bahan kimia yang diketahui negara bagian ini menyebabkan kanker dan racun untuk fungsi reproduksi".
Produk lidah buaya yang ditelan dapat menimbulkan efek samping akibat interaksi dengan obat-obat resep, seperti obat darah beku, diabetes, penyakit jantung, bahan-bahan penurun kadar kalium (seperti Digoxin), dan diuretik. (*)