Pramuka di NTT Sebagai Salah Satu Garda Terdepan Dalam Penanganan Bencana
Pramuka adalah suatu lembaga sosial dengan tugas pokok oleh negara adalah tugas untuk melaksanakan pendidikan kepramukaan dan penghubung karakter anta
Penulis: Ray Rebon | Editor: Ferry Ndoen
Pemberian kepedulian ini dilaksanakan selama dua bulan yakni bulan november dan desember.
Bencana ini belum selesai dampaknya bagi warga disana, empat bulan kemudian datang lagi bencana yang lebih parah yakni badai seroja dan banjir bandang.
Namun, saat itu pun pramuka sudah hadir bersama organ pemerintah dibawah kendalinya BPBD lokasi bencana telah banyak membantu masyarakat sejak 5 April lalu.
"Kami tidak mengambil langkah cepat untuk membantu warga seperti bencana pada november lalu, namun kami masih melakukan rapat di kantor dengan keputusan pramuka tidak langsung memberikan saat itu, namun kami akan mulai memberikan bantuan pada bulan mei 2021," lanjut dia
Langkah awal kepada korban bencana saat itu juga dengan cara mensuplai air bersih bekerjasama dengan salah satu Bumdes di Lokasi pengungsian.
"Bantuan yang kami berikan bukan hanya 1 armada tengki air bersih, melainkan ada sekitar 7 sampai 8 armada dari pemerintah, dan bantuan ini masih kami lakukan hingga saat ini," tambah dia
Selain itu, menurut dia, pihaknya membangun komunikasi dengan kwartir daerah dan kwartir nasional dan ada yang menanggapi hal tersebut seperti dari Kwarda Sulawesi, lampung dan Jatim.
Terkait penangan pasca bencana badai seroja dan banjir bandang, Plt. Kepala BPBD NTT, Isyak Nuka menyampaikan menangani bencana pada saat tanggap darurat dibutuhkan mental yang kuat dan teruji.
"Saya kira momentum bencana kemarin baik sekali bagi pramuka agar menunjukan eksistensi dan jati diri mereka sebagai salah satu garda terdepan," kata dia
Pihaknya pun berterimakasih kepada ketua kwarda pramuka NTT dan semua jajaran pramuka karena telah mengambil peran aktif sebagai ujung tombak atau garda terdepan.
Melanjutkan kata gubernur pesta sudah selesai terkait pasca badai seroja dan banjir bandang di Lembata dan Adonara.
Artinya bahwa, orang-orang pada awalnya berbondong-bondong mengunjungi korban bencana pada saat itu, semuanya hanya fokus pada saat situasi darurat dengan segala macam bantuan untuk melaksanakan tanggap darurat.
Namun setelah itu, menurut dia bagaimana dengan orang-orang yang akan diselamatkan dengan keadaan yang kehilangan orang yang dicintai maupun segala hal-hal lainnya.
Setelah masa tanggap daturat inilah saatnya masa darurat menuju pemulihan inilah menjadi konsentrasi pemerintah.
"Saya berterimakasih atas kinerja dari pramuka karena masih memgambil bagian di dalam tahapan tersebut, bukan saja di dalam tanggap darurat, melainkan hingga saat ini," ujarnya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/pramuka-ngobrol-asyik-pos-kupang.jpg)