Kembalinya Taliban ke Afghanistan Tidak Hanya Memusingkan India, Inilah Alasannya

India pekan lalu memutuskan untuk menutup konsulat Kandahar setelah Taliban mencapai pintu kota, dan mengevakuasi sekitar 50 pejabat

Editor: Agustinus Sape
Indiatoday.in/AP
Afghanistan berbagi perbatasannya dengan Iran, Pakistan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Cina, dan India. 

Kembalinya Taliban Tidak Hanya Memusingkan India, Inilah Alasannya

POS-KUPANG.COM - Pekan lalu, Pakistan mengejek India atas keputusannya untuk menutup sementara konsulat di Afghanistan dengan pertempuran yang semakin intensif dan Taliban menguasai sebagian besar negara itu.

Juru bicara Angkatan Darat Pakistan secara tidak langsung menyebut India sebagai "perusak" di Afghanistan dengan mengatakan bahwa investasi India "tenggelam" di negara itu dengan kembalinya Taliban.

India pekan lalu memutuskan untuk menutup konsulat Kandahar setelah Taliban mencapai pintu kota, dan mengevakuasi sekitar 50 pejabat dan personel keamanan dari sana.

Keputusan itu muncul tiba-tiba setelah membantah rencana tersebut dan hanya beberapa hari setelah AS buru-buru mengosongkan pangkalan udara Bagram di tengah malam.

Kekhawatiran India

Ini merupakan konsulat ketiga yang ditutup sementara sejak April 2020, ketika kembalinya Taliban dalam fase awal dan Covid-19 muncul sebagai ancaman.

Saat itu India menutup konsulatnya di Herat dan Jalalabad. India jelas mengkhawatirkan keamanan sekitar 3.000 warga negara dan diplomat yang saat ini tinggal di Afghanistan.

Sebagai catatan, India telah mendukung Presiden Afghanistan Ashraf Ghani seperti negara-negara lain di dunia yang menentang terorisme.

India telah menjadi mitra dalam rekonstruksi Afghanistan setelah negara itu dirusak selama fase perang saudara sebelumnya antara Taliban dan pasukan yang didukung pemerintah.

India telah menginvestasikan lebih dari $3 miliar untuk rekonstruksi sejak 2001 ketika pasukan Amerika mengusir Taliban dari Kabul.

Baca juga: Taliban Diduga Lakukan Kejahatan Perang, Eksekusi Pasukan Komando Afghanistan saat Mereka Menyerah

Dan, India tidak memiliki saluran komunikasi resmi dengan Taliban. Itu terbukti mahal dalam rezim Taliban pertama di Afghanistan selama 1990-an.

Namun, sebuah artikel Washington Post mengklaim bahwa India mungkin sedang dalam pembicaraan dengan Taliban pada tingkat tertentu.

Tetapi India bukan satu-satunya negara yang dibiarkan khawatir atas kembalinya Taliban di Afghanistan.

Perkembangan tersebut dikatakan menjadi tema diskusi yang mendominasi di Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) pada pertemuan dua hari para menteri luar negerinya di Dushanbe, ibu kota Tajikistan, di mana sekitar 1.000 tentara Afghanistan baru-baru ini melarikan diri demi keselamatan hidup mereka setelah mereka dikepung oleh Taliban.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved