Virus corona
Pengrajin Kewalahan, Peti Mati Langka di Boyolali akibat Kematian Melonjak, Polisi Turun Tangan
Pengrajin Kewalahan, Peti Mati Langka di Boyolali akibat Kematian Melonjak, Polisi Turun Tangan
Pengrajin Kewalahan, Peti Mati Langka di Boyolali akibat Kematian Melonjak, Polisi Turun Tangan
POS-KUPANG.COM - Penyebaran virus corona kini semakin masif. Jumlah daerah dan kasus positif covid-19 semakin bertambah.
Setelah Jakarta, Bekasi kekurangan peti mati kini giliran Kabupaten Boyolali mengalami kelangkaan peti mati.
Para pengrajin setempat dilaporkan kewalahan melayani permintaan peti mati akibat kematian melonjak karena corona.
Kondisi ini memaksa pihak kepolisian setempat turun tangan.
Baca juga: Tim Pemulasaran Jenazah Depok Kewalahan, Jenazah 35-45 Sehari, Kini Krisis Peti Mati Covid-19
Aparat Kepolisian dari Polsek Banyudono turun membantu pengrajin membuat peti mati
Kanit Binmas Polsek Banyudono, Iptu Rewang mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan adanya kelangkaan peti mati.
"Anggota kami membantu perajin peti mati tersebut bermula dari informasi bahwa peti mati yang langka," kata Rewang, Minggu (11/7/2021).
Rewang mengatakan, langkanya peti mati tersebut terjadi baik di pasaran maupun stok di rumah sakit juga.
Mendengar informasi tersebut, ia bersama Babin Kamtibmas mendatangi serta mengecek lokasi perajin dan toko peti mati.
Baca juga: Gawat, Kematian Melonjak Depok Krisis Peti Mati Covid-19, Kabupaten Tangerang Krisis Alat PCR Test
"Setelah kami mengecek, dan ternyata benar peti sedang kosong, lalu kami berkoordinasi serta membantu pembuatan peti tersebut," ucap Rewang.
Dia mengaku, pihaknya membantu perajin peti mati tersebut sejak Selasa (6/7/2021) lalu.
Ia menambahkan anggotanya yang membantu perajin tersebut sekitar 3 hingga 6 personel.
"Saya mengarahkan dan membantu sebisanya, memang kondisi di lapangan peti mulai langka, pertama karena permintaan meningkat, namun stok barang tidak ada, ditambah lagi tidak semua orang bisa membuat peti mati," pungkasnya.
Tingginya pesanan peti mati di Boyolali membuat perajin kewalahan.
Apalagi, bahan baku membuat peti mati saat ini juga sulit didapat.
Kondisi ini dirakan perajin peti mati di Dukuh Dewan RT 22/RW 03 Desa Ketaon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
Baca juga: Keluarga Ambil Paksa Jenazah Pasien Corona di RST Wirasakti Kupang
Salah satunya adalah Woro Puji Astuti (32) mengatakan, dia sampai menolak pesanan karena bahan baku kayu sengon mulai terbatas.
"Saya terpaksa batasi pesanan peti mati ke kami, karena bahan baku peti, seperti kayu sengon, gak ada," ucap Woro, Minggu (11/7/2021).
Woro mengatakan, tutupnya Pasar Klewer juga sebagai faktor ia membatasi pesanan dari perorangan maupun rumah sakit.
Selain itu, tenaga kerja untuk membuat peti ini juga tidak banyak.
"Sebelum pandemi kami hanya menerima pesanan 2 peti, saat Pandemi pesanan berlipat yaitu sekitar 6 peti, kami sempat kewalahan, baik dari bahan maupun tenaga,"ujar Woro.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kisah Polisi di Banyudono Boyolali Ikut Buat Peti Mati: Kondisi Langka, Sudah Cek di Toko dan RS