Ledakan Covid-19 Indonesia Dibongkar Media Asing,Disebut Gegara Ulah 1,5Juta Warga,Bukti Data Google
Indonesia memiliki tingkat prevalensi kumulatif 25% untuk delta, menurut portal wabah.info dari Scripps Research AS, masing-masing lebih tinggi dari 1
Setiap tahun, orang Indonesia mudik ke desa asal mereka untuk merayakan hari Idul Fitri bersama keluarga besar mereka.
Hal itu berpotensi menjadi faktor penyebar di masa pandemi.
Pemerintah telah memberlakukan larangan perjalanan dari awal hingga pertengahan Mei, tetapi setidaknya 1,5 juta orang dikatakan telah melakukan mudik ke kampung halaman mereka.
Rasa puas diri juga bisa menjadi faktor.
Data tren mobilitas negara dari Google menunjukkan bahwa orang Indonesia lebih banyak “bangun dan keluar” dalam beberapa bulan terakhir dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Misalnya, antara awal Maret dan awal Juli tahun lalu, tren mobilitas untuk tempat-tempat seperti restoran dan pusat perbelanjaan turun rata-rata 28% tetapi hanya turun 9,5% selama periode yang sama tahun ini.
Kedua angka tersebut dibandingkan dengan periode dasar 3 Januari hingga 6 Februari 2020.
Baca juga: Gejala Terinfeksi Virus Covid-19 Varian Delta Termasuk pada Anak, Demam hingga Diare
"Dibutuhkan pengurangan mobilitas minimal 30%" dari periode baseline pemerintah Indonesia 24 Mei hingga 6 Juni untuk kasus turun, Luhut Pandjaitan, menteri koordinator bidang kelautan dan investasi yang mengepalai tindakan darurat COVID pemerintah pusat, mengatakan pada hari Selasa.
"Sekarang masih sekitar 26-27%... Kalau minggu ini bisa mendekati 50%, minggu depan kita harus bisa melihat (kasus) yang mendatar dan perlahan menurun."
Baca artikel lain terkait Covid-19 varian Delta
Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.id dengan judul: Dibongkar Media Asing, Gelombang Kedua Covid-19 di Indonesia Disebut Gara-gara 'Ulah' 1,5 Juta Warganya Ini, Data Google Sampai 'Diseret' Jadi Bukti