Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 11 Juli 2021: Spirit Pelayanan Tanpa Kemelekatan
Menjadi pelayan publik itu mulia. Kesempatan untuk mengabdikan diri demi kebaikan bersama. Bukan kesempatan untuk mengeruk keuntungan pribadi.
Dengan demikian tidak ada orientasi mengejar materi dari pelayanan publik yang dipercayakan tersebut. Sekaligus tidak ada kemelekatan pada sarana material. Hati bersih dari dari keserakahan.
Keserakahan adalah akar korupsi, manipulasi jabatan, orientasi materi, dan sejenisnya yang mengeroposkan kualitas pelayanan publik. Bebas dari kemelekatan material adalah kunci keberhasilan dalam pelayanan.
Komitmen pelayanan tidak terganggu oleh kecenderungan materialistik yang menggoda. Tetap fokus pada pelayanan tulus penuh pengorbanan untuk kebaikan bersama.
Ketiga, percayakan hidup kepada penyelenggaraan ilahi. Dia yang mengutus tidak akan membiarkan yang diutus mati karena kelaparan atau kekurangan sarana material.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 9 Juli 2021: Domba Bisa Kalahkan Serigala
Percaya akan jaminan kesejahteraan yang diberikan Tuhan membuat pelayan publik tidak memanipulasi jabatan untuk mengeruk keuntungan material. Tuhan menyediakan semua yang dibutuhkan secukupnya.
Maka sikap percaya pada Tuhan adalah prinsip dasar dalam pelayanan. Tidak ada kekhawatiran akan jaminan kesejahteraan karena semuanya cukup dan tersedia apa adanya. Tidak berlebihan, tidak pula berkekurangan.
Dia sendiri telah bersabda, "Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu!" (Mat 6:33).
Para murid yang diutus hendaknya fokus pada pelayanan. Maka segala kebutuhannya akan terpenuhi oleh Tuhan dengan cara-Nya yang ajaib.
Spirit Pelayanan Tanpa Kemelekatan
Inspirasi injil di atas menegaskan pentingnya spirit pelayanan tanpa kemelekatan. Yesus adalah teladan pelayanan tanpa kemelekatan pada apapun dan siapapun. Dia melayani tanpa pamrih.
PelayananNya tidak berorientasi mengumpulkan kekayaan pribadi, melainkan untuk keselamatan manusia.
Teladan Yesus dalam pelayanan ini diteruskan oleh para rasul yang diutus. Mereka saling bekerjasama dalam melayani dengan orientasi pada kebaikan sesama.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 8 Juli 2021: Pergi dan Diutus
Spirit pelayanan tanpa kemelekatan telah diberikan oleh Yesus sebelum mereka berangkat melayani. Rambu-rambu telah diberikan. Siapa mentaati rambu-rambu itu, pelayanannya akan berjalan sebagaimana mestinya. Tidak hanya berkualitas, tetapi juga berbuah kebaikan bagi kesejahteraan publik.
Inspirasi pelayanan tanpa kemelekatan pada harta dunia dan sejenisnya sungguh relevan dalam dunia masa kini. Pelayan publik yang telah selesai dengan dirinya tidak tergoda untuk melekat pada kepentingan materialistik.
Spirit pelayanan tanpa kemelekatan akan mengantarnya ke dalam kiprah dan kinerja pelayanan bermutu dengan orientasi pada kesejahteraan publik. Bonum commune.