Pemda Mabar Bantu Dana Kesehatan 2 Warga di Desa Compang Longgo Kecamatan Komodo
kedua anak tersebut telah melakukan medical check up dan telah mendapatkan surat rujukan, untuk mendapatkan perawatan
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Sang ayah, Yohanes Surdi, berprofesi sebagai petani dan bekerja sambilan sebagai penambang pasir di desa, sedangkan istrinya, Edelberta Suriani, seorang ibu rumah tangga.
Yohanes Surdi saat ditemui, Minggu 27 Juni 2021 menuturkan, sangat membutuhkan uluran tangan dari semua pihak untuk pengobatan putri bungsunya.
Baca juga: Jasa Raharja Berikan Santunan Bagi Keluarga Korban Lakalantas Asal Desa Pong Majok Kabupaten Mabar
"(Harapan) dari saya, anak saya harus disembuhkan entah dengan cara apa, artinya saya mengharapkan membutuhkan dukungan teman-teman, orang yang murah hati sumbangkan dana atau apa saja agar anak saya dapat sembuh," katanya sembari menangis pilu.
Sebagai orang tua, Yohanes mengaku sangat sedih melihat anaknya meronta kesakitan, saat hendak buang air besar (bab).
Diberitakan sebelumnya, setiap orang tua berharap memiliki anak yang lahir dengan kondisi fisik sempurna, kondisi ini memungkinkan bayi tumbuh dan berkembang selayaknya anak-anak lain.
Namun, pil pahit kehidupan harus dirasakan pasangan suami-istri Yohanes Surdi (40) dan Edelberta Suriani (36), mereka memiliki bayi yang lahir tanpa lubang anus (atresia ani).
Kecacatan lahir yang secara medis cukup membahayakan ini mendera putri bungsunya sejak lahir, Beatrix Indah.
Baca juga: Petani di Desa Cunca Wulang Kabupaten Mabar Tewas Dianiaya di Sawah
Beatrix Indah selama 9 bulan terakhir, harus merasakan sakit luar biasa karena kesulitan buang air besar (bab).
"Selama ini kalau mau wc besar (bab), keluar lewat lubang kemaluan (vagina)," kata Yohanes didampingi sang istri, Edelberta saat ditemui di kediamannya di Kampung Naba RT 008 RW 04 Dusun Longgo, Desa Compang Longgo, Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Minggu, 27 Juni 2021.
Berurai air mata, Yohanes menuturkan saat buah hatinya dalam kandungan, tidak ada firasat yang dirasakan.
Beatrix Indah lahir pada 31 Agustus 2020 lalu di RSUD Komodo Labuan Bajo, kecurigaan atas penyakit itu tidak diketahui saat itu.
"3 malam istri saya di rumah sakit, mereka (petugas medis) tanya sudah wc besar dan kecil? kami bilang sudah, tapi kami tidak cek. Mereka juga tidak lihat untuk pastikan, tapi kami lihat sempat ada wc besar," jelas Yohanes meniru percakapan dengan petugas medis di RSUD Komodo Labuan Bajo.
Baca juga: 152 Gigitan Anjing Terlapor di Dinas PKH Kabupaten Mabar dari Januari Hingga Mei 2021
Yohanes mengisahkan, ia merupakan orang pertama yang mengetahui sang buah hati tidak memiliki lubang anus, setelah seminggu berada di kediamannya.
Dikisahkan, saat membersihkan kotoran Beatrix, ia terkejut karena tidak menemukan lubang anus di tubuh bayi mungilnya.
Hal inilah yang menjadi penyebab Beatrice yang selalu menangis saat hendak bab.