KKB Papua Mulai Menyerah, Banyak Anggotanya Pulang Kampung, Benarkah? Begini Kata Kapolres Mimika

Satu per satu anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, dikabarkan mulai menyerah. Tak sedikit anggotanya yang kini sudah pulang kampung.

Editor: Frans Krowin
(Dok Penerangan Kogabwilhan III)
Nasib mengenaskan komandan KKB Papua, dikhianati anak buahnya hingga markasnya dikuasai aparat. 10 orang anak buah bos KKB Purom Wenda menyerah pada aparat TNI Polri. 

"Tahun lalu sekitar bulan Februari itu ada banyak kelompok KKB Papua yang datang ingin mengganggu Tembagapura."

Baca juga: Diserang KKB Papua Di Tengah Jalan Ketua Suku Ini Jadi Korban Demi Para Pekerja: Mereka Kejam Sekali

Tetapi rencana itu berhasil dicegah, sehingga mereka kembali ke daerahnya masing-masing.

Sudah hampir satu tahun ini tidak ada lagi gangguan keamanan di Mimika, terutama di wilayah Tembagapura," kata AKBP Era Adhinata.

Meski begitu, katanya, upaya deteksi dini terhadap pergerakan KKB yang ingin mengganggu keamanan di wilayah Mimika, khususnya Tembagapura yang merupakan kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia harus terus dilakukan.

Kapolres Mimika meminta dukungan dari berbagai komponen masyarakat setempat untuk membantu memberikan informasi jika mengetahui adanya pergerakan KKB Papua yang ingin mengganggu situasi keamanan di wilayah Mimika.

Baca juga: Diserang KKB Papua Di Tengah Jalan Ketua Suku Ini Jadi Korban Demi Para Pekerja: Mereka Kejam Sekali

Komandan Brigade Infanteri 20 Ima Jaya Keramo/3 Kostrad Letkol Inf Arynovian Sampurno mengakui bahwa situasi keamanan di wilayah Mimika akhir-akhir ini semakin kondusif, sehingga warga setempat bisa beraktivitas dengan lancar tanpa rasa takut dan khawatir dengan adanya ancaman oleh KKB.

"Kita harapkan wilayah Mimika selalu dalam keadaan aman dan kondusif. Kalau situasi daerah aman maka tentu masyarakat bisa membangun, semakin lebih maju dan sejahtera," kata Letkol Arynovian Sampurno.

Situasi berbeda justru dirasakan oleh masyarakat yang bermukim di sejumlah kabupaten di wilayah pegunungan Papua yang disebut segitiga hitam.

Segitiga Hitam itu mencakup Kabupaten Puncak, Intan Jaya, Nduga, Yahukimo dan lainnya yang hingga kini masih sering dilanda konflik.

Bahkan kasus kekerasan yang didalangi oleh kelompok separatis bersenjata di wilayah itu demikian mencemaskan.

Baca juga: Meski Sudah Berteriak Minta Ampun, Anggota KKB Papua Ini Tak Peduli, Tembak Karyawan Ini Sampai Mati

Aksi Brutal KKB Papua Meningkat

Teroris KKB Papua kembali beraksi bakar gedung sekolah dan Puskemas di Kabupaten Puncak, Papua. Sekarang, pendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu kontak senjata dengan TNI Polri di pegunungan Ilaga.
Teroris KKB Papua kembali beraksi bakar gedung sekolah dan Puskemas di Kabupaten Puncak, Papua. Sekarang, pendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu kontak senjata dengan TNI Polri di pegunungan Ilaga. (Kolase Istimewa)

Sementara itu, aksi KKB Papua semakin meningkat di Kabupaten Puncak hingga Yahukimo.

Irjen Mathius D Fakhiri mengakui gangguan keamanan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terus meningkat.

Hal tersebut diketahui setelah pihaknya mencatat perbandingan antara tahun 2020 dengan 2021 dalam rentang bulan Januari hingga Juni ini.

"Memang benar terjadi peningkatan kasus akibat gangguan KKB, yakni tercatat 33 kasus yang terjadi di lima kabupaten," kata Kapolda Fakhiri dikutip dari Antara.

Baca juga: Ditangkap TNI Polri, Anggota KKB Papua Ini Beberkan Tempat Persembunyian Para Panglima, Ini Faktanya

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved