Tips Sehat
Keajaiban Lidah Buaya, Bisa Jadi Obat Oles untuk Kamu Penderita Herpes Labialis Loh
Tanaman lidah buaya banyak dibudidayakan untuk pertanian, pengobatan, dan tanaman hias, dan dapat juga ditanam di dalam pot.
Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
Keajaiban Lidah Buaya, Bisa Jadi Obat Oles untuk Kamu Penderita Herpes Labialis Loh
POS-KUPANG.COM - Tahukah kalian tanaman familiar lidah buaya atau yang dikenal juga dengan sebutan aloe vera?
Ya pasti kalian pernah melihatnya di pekarangan rumah atau di pot-pot kecil.
Atau kalian juga menggunakannya sebagai salah satu produk kecantikan?
Yuk mari kita mengenal lidah buaya lebih dalam.
Baca juga: Tak Hanya untuk Kesehatan, Lidah Buaya juga Bisa Jadi Pupuk Organik Cair, Begini Caranya
Apa itu lidah buaya, apa saja manfaatnya dan bagaimana ciri-ciri lidah buaya?
Lidah buaya atau Aloe vera adalah spesies tumbuhan dengan daun berdaging tebal dari genus Aloe.
Tumbuhan ini bersifat menahun, berasal dari Jazirah Arab, dan tanaman liarnya telah menyebar ke kawasan beriklim tropis, semi-tropis, dan kering di berbagai belahan dunia.
Tanaman lidah buaya banyak dibudidayakan untuk pertanian, pengobatan, dan tanaman hias, dan dapat juga ditanam di dalam pot.
Baca juga: Manfaat Konsumsi Lidah Buaya Dapat Meningkatkan Daya Ingat, Bagaimana Olah Aloe Vera Dengan Benar
Lidah buaya banyak ditemukan dalam produk seperti minuman, olesan untuk kulit, kosmetika, atau obat luar untuk luka bakar.
Walaupun banyak digunakan secara tradisional maupun komersial, uji klinis terhadap tanaman ini belum membuktikan keefektifan atau keamanan ekstrak lidah buaya untuk pengobatan maupun kecantikan.
Ciri-ciri
Aloe vera adalah tumbuhan tanpa batang atau berbatang pendek, dengan tinggi hingga 60–100 cm dan dapat berkembang biak dengan tunas.
Dedaunannya berdaging tebal, berwarna hijau atau hijau keabuan, dan sebagian varietas memiliki bintik putih pada permukaan batangnya.
Baca juga: Lidah Buaya Ternyata Obat Herbal untuk Kesehatan, Khasiat Lidah Buaya Meredakan Batuk
Pinggir daunnya berbentuk serrata ( seperti gergaji ) dengan gerigi putih kecil.
Bunga-bunganya tumbuh pada musim panas di sebuah tangkai setinggi hingga 90 cm.
Setiap bunga tersebut berposisi menggantung, dan mahkotanya berbentuk tabung sepanjang 2–3 cm.
Seperti spesies-spesies Aloe lainnya, Aloe vera membentuk simbiosis mikoriza arbuskula bersama jamur, sehingga meningkatkan ketersediaan mineral dari tanah.
Baca juga: Punya Gejala Psoriasis? Gunakan Lidah Buaya Bisa Redakan Peradangan Gatalnya Loh, Coba Saja
Daun Aloe vera mengandung senyawa-senyawa fitokimia yang sedang diteliti bioaktivitasnya, seperti senyawa manan terasetilasi, polimanan, antrakuinon C-glikosida, dan senyawa antrakuinon lain seperti emodin dan senyawa-senyawa lektin.
Kegunaan
Dua zat yang diambil dari lidah buaya digunakan dalam produk kesehatan komersial, yaitu gelnya yang tidak berwarna maupun lateksnya yang berwarna kuning.
Gel lidah buaya digunakan untuk obat oles untuk berbagai gejala kulit, seperti luka bakar, luka, radang, radang dingin, psioriasis, Herpes labialis, atau kulit terlalu kering.
Baca juga: 3 Manfaat Utama Lidah Buaya untuk Pria Yang Tak Disadari, Tingkatkan Libido hingga Jadi Pelumas
Lateks lidah buaya dijadikan produk ( baik bahan itu sendiri maupun digabungkan dengan bahan lain ) untuk obat yang ditelan untuk menyembuhkan sembelit.
Gel lidah buaya banyak ditambahkan dalam produk-produk komersial seperti yogurt, minuman, dan makanan-makanan manis.
Jus lidah buaya sering dipromosikan manfaatnya untuk sistem pencernaan, tetapi penelitian ilmiah tidak menemukan bukti klaim ini dan badan-badan pengawas makanan dan obat-obatan juga belum ada yang menyetujui klaim tersebut.
Lidah buaya digunakan dalam berbagai ilmu pengobatan tradisional untuk mengobati kulit.
Baca juga: Mengatasi Sunburn dengan Lidah Buaya
Catatan sejarah terawal penggunaan lidah buaya terdapat di Papirus Ebers dari Mesir abad ke-16 SM.
Pada abad ke-1 M, penggunaannya dicatat dalam De Materia Medica karya tabib Yunani Pedanius Dioskorides, dan Naturalis Historia karya penulis Romawi Plinius Tua.
Di Bizantium abad ke-6 M, penggunaan tanaman ini dicatat dalam Juliana Anicia Codex.
Dalam pengobatan Ayurweda tumbuhan ini disebut kathalai ( sama dengan tumbuhan agave ).
Baca juga: Lidah Buaya Tak Hanya Bermanfaat untuk Rambut, Ini Khasiat Lidah Buaya dalam Kehidupan Sehari-hari
Lidah buaya digunakan dalam produk tisu wajah dan dipromosikan sebagai pelembap dan anti-radang untuk hidung.
Perusahaan-perusahaan kosmetik menambahkan getah lidah buaya atau bahan-bahan turunan lainnya dalam produk-produk seperti makeup, tisu, pelembap, sabun, tabir surya, krim cukur, dan sampo.
Sebuah tinjauan akademis menunjukkan bahwa bahan-bahan lidah buaya ditambahkan karena efeknya sebagai pelembap dan pelunak.
Nah sudah tahu kan apa saja kegunaan lidah buaya.
Yuk mulai dicoba untuk kesehatan kita juga. (*)