Anies Baswedan Umumkan PPKM Darurat di Jakarta, Ada yang Protes, Singgung Soal Kasus Korupsi Pejabat

Anies Baswedan Umumkan PPKM Darurat di Jakarta, Ada yang Protes, Singgung Soal Kasus Korupsi Pejabat

Editor: Gordy Donofan
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies Baswedan sudah umumkan PPKM di Jakarta mulai 3 Juli hingga 10 Juli 2021. 

Anies Baswedan Umumkan PPKM Darurat di Jakarta, Ada yang Protes, Singgung Soal Kasus Korupsi Pejabat

POS-KUPANG.COM – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jakarta.

PPKM darurat di Jakarta dimulai Sabtu 3 Juli hingga 10 Juli 2021 mendatang.

Anies Baswedan mengatakan kasus covid-19 semakin meningkat sehingga ada ketentuan baru terkait PPKM.

“PPKM Darurat di @dkijakarta. Seiring dengan peningkatan kasus positif COVID-19, Pemprov DKI Jakarta menetapkan ketentuan baru untuk meningkatkan pengendalian Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jakarta, mulai 3-20 Juli 2021,’’tulis Anies Baswedan dalam postingan akun instagram terverifikasi @aniesbaswedan Sabtu 3 Juli 2021.

Baca juga: Jakarta Darurat Corona, Anies Baswedan Minta Warga Olahraga di Rumah, Sanksinya Tegas jika Melanggar

 

Ia juga mengatakan infografik berikut untuk tahu poin-poin pentingnya!

Ia menjelaskan kesehatan menjadi hal penting di masa pandemi ini.

Mari jalankan seluruh aturan PPKM Darurat juga prokes secara serius dan disiplin yang tinggi.

Selain itu, kata Anies penting untuk memastikan diri dan orang tersayang agar selalu menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, vitamin, dan berolahraga secara rutin.

Ia juga menegaskan perlu diketahui, semua sanksi terhadap pelanggaran masih tetap berlaku.

“Jika kamu menemukan pelanggaran PPKM di Jakarta segera laporkan melalui aplikasi JAKI,’’ujarnya.

Baca juga: Anies Baswedan Umumkan Jakarta Genting, Kondisi Ibukota Darurat, Warga Diminta di Rumah

Netizen Protes:

Postingan Anies mendapat banyak komentar dari netizen.

Bahkan netizen protes karena tempat ibadah ditutup sedang acara-acara pernikahan diijinkan.

Berikut rangkuman komentar Netizen:

@rifki.107 : Dari awal Jakarta mau lock down tapi ga disetujui pusat ya pak

@nur_khakim_aziz :  Besok nek ada pilkada serentak Corona hilang ya brita ini untuk melupakan kasus korupsinya para pejabat

@zularisq22 :  Tempat ibadah di tutup. Padahal di dalam cuma 5-10 menit .giliran acara nikahan boleh

@diaimam:  Sedih sekali rumah ibadah di tutup tetapi proyek konstruksi berjalan 100% dan pernikahan masih tetap bisa d hadiri sampai 30 orang, padahal masjid tempat mustajab untuk berdoa.

Baca juga: Anies Baswedan Cemas Pemakaman Jenazah Covid-19 di Jakarta Tembus 300 Sehari: Ini Bukan Angka Semata

@ayuwindrylestari:  Klo penerbangan international gmn pak? Dtutup ga? Varian lama & baru kan dr negara org smua bkn dr negara kita

@nengsit1090: Bapak tempat ibadah knapa ditutup, pdhal solat hanya 5 - 10 menit paling lma, sedih pak rasanya kalo mesjid dibiarkan kosong,

@munawarcholil_24:  Tempat ibadah yg seharusnya menjadi tempat berkumpulnya umat untuk bermunajat kepada Tuhannya malah ditutup kalah dengan resepsi pernikahan, padahal mau masuk mesjid kan bersuci dulu..

@deri_santoso: PSBB sudah bermutasi jadi PPKM...PPKM =LOCK DOWN ga di tanggung..tolong pak sampaikan ke pemerintah pusat..aturannya TELAT! Gitu pak.

@fadlisukafoto:  Rumah ibadah tutup , resepsi boleh  , aturan aneh

Baca juga: Anies Baswedan Ajak Warga Soal Ini, Warga: Seandainya Semua Pejabat di Negeri Ini Seperti Pak Anies

@alfin_hady02: Sangat tidak adil jika tempat ibadah di tutup

@fathoniii85: Buset buset tempat ibadah sama resepsi pernikahan lebih mengutamakan pernikahan, padahal mah kalo ibadah kan suci, bersih, prokes ketat jelas, nggak makan & minum & pastinya jaga jarak dong, kalo pernikahan? Coba deh dikaji kembali pernikahannya itu untuk pernikahan artis, pejabat atau yg lain? Sedangkan rakyat auto cyduk dan maks. Kedatangan 30 org itu hanya saudara atau dengan tetangga ya?

@fitratul_09: Saya sangat super tidak setuju masjid ditutup..

Kasus Covid Naik

Penyebaran covid-19 di wilayah DKI Jakarta saat ini sangat mencemaskan.  Persentasenya meningkat lebih dari 200 persen.

Kecemasan itu tergambar dari data tentang pemakaman pasien covid-19 yang dibeberkan Gubernur DKI Jakara, Anies Baswedan.

Dalam paparannya pada Jumat 2 Juli 2021 kemarin, Anies Baswedan mengatakan bahwa saat ini banyak sekali jenazah yang dimakamkan dalam satu hari.

Pada hari Jumat  2 Juli 2021, misalnya, jenazah yang dimakamkan lebih dari 300 orang.

Pelaksanaan pemakamannya pun, ungkap dia, senantiasa mengacu pada protap covid-19.

Mantan Mendikbud ini mengatakan, banyaknya jenazah yang dimakamkan itu, meningkat sangat drastis dibandingan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Baca juga: Jabar Lockdown Tingkat RT/RW, Ini yang Dilakukan Anies Baswedan di Jakarta, Ini Cakupan PPKM Darurat

Pada Februari, contohnya, jumlah jenazah yang dimakamkan sebanyak 140 orang per hari.

Jumlah ini kemudian melonjak pada bulan-bulan berikutnya, seperti pada Maret sebanyak 150 jenazah.

Melonjak lagi menjadi 200 jenazah pada bulan April dan naik lagi menjadi 250 jenazah pada Mei 2021.

Sementara saat ini di bulan Juni 2021, jumlah jenazah yang dimakamkan mencapai lebih dari 300 korban covid-19.

Gubernur Anies Baswedan meminta semua pihak agar jangan hanya melihat kasus covid-19 lebih pada angka bertambahnya jumlah jenazah yang dimakamkan.

"Hari ini (Jumat 2 Juli 2021) Dinas Pertamanan dan Hutan Kota memakamkan lebih dari 300 jenazah," terang Anies dalam video rapat bersama jajaran ASN, di kanal Youtube Pemprov DKI, dikutip Sabtu 3 Juli 2021.

Jumlah pemakaman tersebut jauh lebih tinggi dibanding saat DKI menghadapi gelombang pertama Februari lalu.

Baca juga: Jabar Lockdown Tingkat RT/RW, Ini yang Dilakukan Anies Baswedan di Jakarta, Ini Cakupan PPKM Darurat

Waktu itu, kata Anies Baswedan, paling tinggi 140 pemulasaran jenazah per hari.

Menurut Anies jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 terus meningkat dari hari ke hari.

Hal itu tercermin dari jumlah penguburan pekan lalu yang menyentuh 150 jenazah, meningkat 200 jenazah, kemudian 250 jenazah, dan kini lebih dari 300 jenazah dikuburkan per hari.

Ia meminta kepada pihak manapun yang melihat informasi jumlah penguburan tersebut, tak dipandang hanya sekedar  angka statistik. 

"Ini bukan angka statistik, ini adalah saudara kita, ayah, ibu, anak, kakak, adik dari warga Jakarta.

Jangan pernah kita menganggap ini adalah angka statistik," pungkas Anies.

Sebagai informasi kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta per 2 Juli 2021 telah menyentuh angka 78.631 orang.

Kasus aktif adalah mereka yang masih dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri.

Bahkan kasus aktif hari ini jadi yang tertinggi dalam sejarah pandemi di ibu kota.

Pasalnya pada puncak gelombang pertama di bulan Februari 2021 lalu, angka kasus aktif sebanyak 26 ribu.

Baca juga: Ancam Ludahi Anies Baswedan, Kemal Arsjad Komisaris BUMN Askrindo jadi Sorotan, Ini Sosoknya

Artinya terjadi peningkatan kasus aktif dari Februari ke Juli sebesar 230 persen.

Bahkan tren kasus aktif masih menunjukkan kenaikan dengan cepat.

Tertinggi Dalam Sejarah Pandemi di Jakarta

Kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta per 2 Juli 2021 menyentuh angka 78.631 orang.

Kasus aktif adalah mereka yang masih dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap kasus aktif hari ini jadi yang tertinggi dalam sejarah pandemi di ibu kota.

Pasalnya pada puncak gelombang pertama di bulan Februari 2021, angka kasus aktif sebanyak 26 ribu.

"Ini adalah angka tertinggi di dalam sejarah pandemi di Jakarta," kata Anies dalam rapat bersama jajaran ASN dan BUMD di kanal Youtube Pemprov DKI, dikutip Sabtu 3 Juli 2021.

Baca juga: Jakarta Darurat Corona, Anies Baswedan Minta Warga Olahraga di Rumah, Sanksinya Tegas jika Melanggar

Berdasarkan data situasi pandemi Covid-19 yang dipaparkan Anies, kasus aktif hari ini meningkat sebesar 230 persen lebih besar dibanding puncak gelombang pertama awal Februari 2021 lalu.

Bahkan tren kasus aktif masih menunjukkan kenaikan dengan cepat.

"Pada saat itu angkanya 26 ribu, turun sampai akhir Mei.

Awal Juni lihat gambarnya vertikal. Artinya penambahan kasus setiap hari itu eksponensial," ujar Anies.

Atas paparan data ini, Anies menyatakan saat ini adalah kondisi yang sangat berat bagi warga DKI Jakarta menghadapi pandemi Covid-19.

"Ini kondisi yang sangat berat untuk warga DKI Jakarta," tuturnya.

Pada hari ini, juga dilaporkan terjadi penambahan nyaris 10 ribu kasus positif Covid-19.

Berdasarkan hasil tes PCR terhadap 23.835 orang, sebanyak 9.399 dinyatakan positif dan 14.436 negatif.

Berita Terkait Lainnya

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul  Anies: Lebih dari 300 Jenazah Kasus Corona Dimakamkan Per Hari 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved