265 Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Begini Cara Isoman yang Benar Menurut Dokter

265 Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Begini Cara Isoman yang Benar Menurut Dokter

POS-KUPANG.COM - LaporCovid bekerja sama dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) melaporkan, selama bulan Juni-Juli 2021 ada 265 pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri (Isoman).

Kasus-kasus ini terjadi di 47 kota dan kabupaten dari 10 Provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal itu disampaikan Perwakilan Lapor Covid-19, Said Fariz Hibban, dalam keterangan tertulis, Sabtu 3 Juli 2021.

Masuknya NTT dalam daftar provinsi yang penyumbang kasus meninggal saat isolasi mandiri mengingatkan kita akan kasus Drs. Iswahyudi, seseorang yang positif Covid-19, ditemukan meninggal di kamar kos Jalan Wolter Monginsidi 3, RT. 019/RW. 004, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Provinsi NTT pada 22 Juni 2021.

Berdasarkan laporan kepada Polsek Kelapa Lima, Iswahyudi merupakan pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di kosnya tersebut.

Iswahyudi diketahui merupakan karyawan di sebuah mal terbesar di Kupang. Dia lahir di Cilacap, 19 Mei 1984, dengan alamat Jl. Maya Pada No.02 Lingkungan Bualu, RT. 000 / RW. 000, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten. Badung, Bali.

Dia mulai tinggal di kos tersebut pada 31 Mei 2021, tidak jauh dari mal tempatnya bekerja.

Merasa kurang enak badan, pada tanggal 19 Juni 2021, Iswahyudi melakukan rapid antigen Covid-19 di RSU Siloam Kupang.

Hasil pemeriksaan menunjukkan Iswahyudi positif Covid-19. Oleh dokter yang memeriksanya waktu itu, Iswahyudi direkomendasikan untuk menjalani isolasi mandiri.

Karena Iswahyudi sedang tinggal di kos, maka ia melakukan isolasi mandiri di kosnya.

Baca juga: Dalam Sebulan Terakhir, 265 Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isolasi Mandiri, NTT Turut Menyumbang

Iswahyudi diketahui tinggal di Kupang sendirian, sedangkan istri dan anaknya tinggal di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta.

Namun, karena pada tanggal 22 Juni pimpinannya di Jakarta dan istrinya di Gunung Kidul tidak lagi mendapat respons dari Iswahyudi lewat telepon, maka seorang pria bernama Sudewo Fery Prasetya diminta untuk mengeceknya ke kos.

Ketika Sudewo datang dan mengetuk kamar kosnya, tidak ada respons dari Iswahyudi. Dengan bantuan pemilik kos, Sudewo berusaha melihat Iswahyudi melalui jendela kamar kos.

Alhasil, Sudewo melihat yang bersangkutan sedang dalam posisi telentang. Akhirnya pintu kamar kosnya dibuka dan mendapati Iswahyudi tidak bernyawa lagi alias telah meninggal.