Workshop Moderasi Beragama Orang Muda Lintas Agama: Jangan Memperebutkan Tuhan

KEMENTERIAN Agama ( Kemenag) Kota Kupang menggelar workshop dengan tema Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/NOVEMY LEO
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, Drs. Yakobus Beda Kleden, MM saat memberikan smabutan pada acara Workshop Moderasi Beragama untuk Orang Muda Lintas Agama, Selasa (29/6/2021) di Hotel Swiss Bell-In Kristal Kupang. 

POS-KUPANG.COM - KEMENTERIAN Agama ( Kemenag) Kota Kupang menggelar workshop dengan tema Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia. Sebanyak 18 peserta mengikuti kegiatan yang berlangsung di Hotel Swiss Bell-In Kristal Kupang, Selasa 29 Juni 2021.

Workshop diisi dengan pemaparan materi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, Yakobus Beda Kleden dengan topik Pengarusutamaan Moderasi Ps Kanit Binpolmas Aiptu I Nyoman Pasek Martika mewakili Kapolresta Kupang Kota membawa materi tentang Peranan Polres Kupang Kota Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama. Berikutnya, Kepala Badan Kesbangpol Kota Kupang Noce Nus Loa dengan topik materi Peranan Pemerintah Kota Kupang Dalam Membangun Kerukunan Umat Beragama.

Yakobus mengatakan, saat ini Indonesia masih menghadapi banyak persoalan terkait keagamaan. Persoalan keagamaan itu hendaknya bisa segera diselesaikan. Apalagi di Indonesia memiliki sejumlah agama.

"Agama-agama yang banyak di Indonesia mestinya membantu pemerintah dan negara mengatasi persoalan yang ada saat ini, bukan merecoki diri dengan paham-paham idiologis, paham radikal, dan saling memperebutkan Tuhan seperti kera berebutan kerupuk. Kita tidak boleh berkelahi soal itu," kata Yakobus.

Baca juga: Kemenag Sosialisasi Keputusan Pemerintah Batalkan Calon Jemaah Haji

Menurutnya, agama mesti membantu pemerintah untuk mengatur negara di bidang sosial politik dan sebagainya. Ia menegaskan, tujuan agama sebenarnya adalah keselamatan, keselamatan di dunia dan keselamatan di akhirat.

Yakobus berharap peserta workshop bisa mendiskusikan moderasi agama dengan sebaik-baiknya.

"Hal ini untuk merumuskan satu dua hal yang membantu teman lain generasi muda di Kota Kupang. Apa yang bisa kita lakukan untuk membangun kota ini menjadi rumah kita bersama yang aman dan nyaman bagi semua orang yang tinggal," imbuhnya.

Ia mengatakan, generasi muda juga diharapkan mampu menumbuhkan budaya solider dan dialogal. Dialogal artinya terbuka mendengarkan dan kesediaan membagi kekayaan iman kepada orang lain dengan tujuan untuk meningkatkan solidaritas. Solider dalam hal sikap setia kawan yang bertujuan meneguhkan kebersamaan yang beragam.

Baca juga: Mengapa Ayat Kursi Surat Al Baqarah 255 Disebut Ayat Singgasana? Ini Penjelasan Ulama dan Kemenag

Yakobus mengingatkan bahwa pemahaman dan pengamalan keagamaan akan dinilai berlebhan jika melanggar tiga hal. Yakni nilai kemanusiaan, kesepakatan bersama dan ketertiban umum.

"Prinsip ini juga untuk menegaskan bahwa moderasi beragama berarti menemimbangkan kebaikan yang berhubungan dengan Tuhan dengan kemaslahatan yang bersifat sosial kemasyarakatan," pesan Yakobus.

Ketua panitia workshop, Selfiana Yanita Tacoy menjelaskan, melalui kegiatan workshop moderasi beragama diharapkan orang muda lintas agama dapat menjadi penerjemah sekaligus juru kampanye moderasi beragama melalui tugasnya masing-masing demi mewujudkan kerukunan.

"Itu sebabnya, kegiatan ini sangat perlu untuk dilaksanakan," kata Selfiana.

Ia menambahkan, dengan workshop diharapkan bisa mewujudkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Juga untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang Kemenag sebagai pihak terdepan yang memahami, meyakini dan menginternalisasikan roh moderasi beragama baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain itu, untuk memahami moderasi beragama dalam keragaman bangsa Indonesia.

Menurut Selfiana, moderasi beragama sangat erat kaitannya dengan menjaga kebersamaan dengan memiliki sikap tenggang rasa.

"Sebuah warisan leluhur yang mengajarkan kita untuk saling memahami dan ikut merasakan satu sama lain yang berbeda dengan kita," ujarnya. (novemy leo)

Berita Kota Kupang Lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved