Pasca Kritik Presiden Jokowi Akun Medsos Anggota BEM UI Langsung Diretas, Lho Kok Bisa? Ini Faktanya

Pasca mencap Presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service, pengurus BEM Universitas Indonesia langsung menjadi sasaran bidik para pihak.

Editor: Frans Krowin
istimewa
Presiden Jokowi yang dikritik BEM UI, disebut sebagai The King Of Lip Service 

Dalam kritiknya, BEM UI memberi julukan terhadap Jokowi sebagai The King of Lip Service. 

"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras."

Baca juga: 5 Hal Memalukan Menimpa Ketua BEM UI Zaadit Taqwa

"Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya," tulis akun @BEMUI_Official. 

Postingan akun Twitter BEM UI, menjuluki Jokowi sebagai The King of Lip Service, Sabtu (26/6/2021). (Twitter @BEMUI_Official)

Unggahan itu disertai meme sebuah kartu bridge dengan gambar Jokowi mengenakan mahkota. 

Leon mangatakan, postingan itu sebagai kritik terhadap Jokowi. 

Baca juga: Pengamat Politik Donny Gahral Nilai Ada Jejak Politik dalam Aksi Kartu Kuning Ketua BEM UI

BEM UI, lanjut Leon, mengingatkan sang presiden terkait segala perkataan yang telah diucapkan.

Menurutnya, selama ini, apa yang telah disampaikan Jokowi tak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

"Sebenarnya infografis yang dibuat oleh brigade UI, organ taktis di bawah BEM UI, itu kami ingin mengingatkan bapak Presiden kita untuk bisa memastikan perkataan-perkataan yang beliau sampaikan sesuai dengan realita di lapangan."

"Kami melihat banyak sekali kontradiksi antara perkataan beliau dengan apa yang terjadi di lapangan," ucap Leon, dikutip dari tayangan Kompas TV, Minggu 27 Juni 2021.

Baca juga: Kartu Kuning Ketua BEM UI Zaadit kepada Jokowi Picu Pro-Kontra, Warganet, Itu Hak Demokrasi

Salah satu perkataan Jokowi tak sesuai dengan realita menurut Leon, yakni ucapan Jokowi yang rindu didemo.

Kenyataannya, lanjut Leon, banyak aksi represif dilakukan kepada mahasiswa, saat melakukan aksi demo.

Ia mencontohkan, aksi demo mahasiswa ketika peringatan hari buruh 1 Mei.

"Misalnya, pertama, terkait pernyataan bahwa beliau rindu didemo. Sayangnya, banyak sekali represifitas yang terjadi ketika kami melakukan demo."

"Contohnya, pada tanggal 1 Mei, lebih dari 160 mahasiswa mengalami represifitas ketika melakukan aksi hari buruh di jakarta," jelas Leon.

Baca juga: BEM UI Minta Setya Novanto Mundur dari Jabatannya

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved