Pasca Autopsi, Jenazah Soman Witak Langsung Dimakamkan di Lamagute Lembata
Tim dokter melakukan outopsi terhadap Soman Witak, remaja asal Desa Lamagute, Ile Ape Timur, yang meninggal dunia pada hari Minggu kemarin
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA-Tim dokter melakukan outopsi terhadap Soman Witak, remaja asal Desa Lamagute, Ile Ape Timur, yang meninggal dunia pada hari Minggu kemarin.
Proses outopsi dilakukan di RSUD Lewoleba untuk mengungkap sebab kematian remaja 18 tahun tersebut, Selasa, 29 Juni 2021.
Penyidik Polres Lembata sudah memeriksa sejumlah saksi dalam rangka penyelidikan. Keluarga dari almarhum juga sedang menanti proses otopsi dilakukan.
Usai diautopsi jenazah Soman akan dibawa ke desa Lamagute, Kecamatan Ile Ape Timur untuk dimakamkan di sana.
Baca juga: Prihatin Jenazah Covid Dibungkus Terpal GMNI Ende Dialog dengan DPRD dan Satgas
keluarga berharap autopsi yang dilaksanakan dapat membuat terang benderang penyebab kematian remaja yang baru tamat SMA itu.
Pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya misteri kematian Soman untuk ditangani penyidik Polres Lembata.
Lukas Lipataman Witak, keluarga almarhum kepada wartawan di RSUD Lewoleba, mengatakan, pihaknya telah mendengar seluruh keterangan saksi sejak peristiwa kematian itu terjadi pada Sabtu, 26 Juni hingga Minggu 27 Juni 2021.
Karena itu, pihaknya memutuskan untuk melakukan autopsi jenazah remaja yang dikenal pandai pangkas rambut itu.
Baca juga: Cerita Sopir Ambulance Pembawa Jenazah Pasien Covid-19, Sehari 4 Kali Angkut Jenazah
"Kalau memang ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik, itu ranah polisi untuk menyelesaikan. Kita berharap polisi menegakan kebenaran setegak-tegaknya," ujar Lukas Witak.
Marselinus Soman Witak,18 tahun, diketahui bekerja membangun rumah kerabatnya pada Sabtu, 26 Juni 2021 lalu.
Setelah menyelesaikan pekerjaan itu dia bersama temannya, Rolan Ola Wahon, 20 Tahun, warga Lamahora, Kelurahan Lewoleba Timur, Kecamatan Nubatukan, sempat mengalami kecelakaan lalu lintas karena menabrak sapi di lokasi eks harnus pada hari Sabtu, 26 Juni 2021 sekitar pukul 21.00 wita. Korban dan saksi mengalami luka-luka.
Menurut Lukas Witak, korban rupanya ketakutan hingga melarikan diri dari lakalantas yang dialami hingga ia berlindung ke rumah pacarnya, SE yang relatif dekat dengan lokasi kecelakaan.
Disebutkan, korban pun dianiaya oleh ayah dari pacar korban yang mengetahui Soman masuk ke dalam kamar anaknya.
Soman pun sempat melarikan diri dari kejaran ayah pacar korban. Dia melarikan diri ke rumah Paskalis Hokon, di daerah Waikilok hingga akhirnya meninggal dunia pada Minggu, 27 Juni 2021, sebelum sempat dilarikan ke Rumah Sakit.