Keracunan Ikan

Bahaya! Yuk Mengenal Kadar Racun Hingga Cara Mengolah Ikan Buntal yang Baik dan Benar

Jika pada saat pengolahan terkontaminasi oleh bagian organ dalam yang pecah, daging menjadi sangat beracun dan mematikan.

Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
Tribun Kaltim
Saat memasak ikan buntal, harus dipastikan bahwa bagian hati, ovarium kulit serta usus halus tidak pecah, sehingga racunnya tidak meresap ke daging. 

Bahaya! Yuk Mengenal Kadar Racun Hingga Cara Mengolah Ikan Buntal yang Baik dan Benar

POS-KUPANG.COM - Tetraodontidae adalah sebuah famili dari ikan muara dan laut yang berasal dari ordo Tetraodontiformes.

Dikutip dari Wikipedia, secara morfologi, ikan-ikan serupa yang termasuk dalam famili ini serupa dengan ikan landak yang memiliki tulang belakang luas yang besar.

Tidak seperti tulang belakang Tetraodontidae yang lebih tipis, tersembunyi, dan dapat terlihat ketika ikan ini menggembungkan diri.

Nama ilmiah ini merujuk pada empat gigi besar yang terpasang pada rahang atas dan bawah yang digunakan untuk menghancurkan cangkang krustasea dan moluska, mangsa alami mereka.

Baca juga: BREAKING NEWS : 13 Warga Sikka Keracunan Ikan Buntal, 4 Meninggal Dunia, 8 Dirawat di RSU Maumere

Ikan buntal secara umum dipercayai sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah katak racun emas.

Organ-organ dalam seperti hati dan kadang kulit mereka sangat beracun bagi sejumlah hewan jika dimakan, namun daging beberapa spesies ikan ini dijadikan sebagai makanan di Jepang ( disebut 河豚, diucapkan fugu ), Korea ( disebut bok ), dan Tiongkok ( disebut 河豚 he2 tun2 ) dan disiapkan oleh juru masak yang tahu bagian tubuh mana yang aman dimakan dan seberapa banyak kadarnya.

Tetraodontidae terdiri dari sedikitnya 121 spesies ikan buntal yang terbagi dalam 20 genera.

Ikan ini banyak ragamnya di perairan tropis dan tidak umum dalam di perairan zona sedang dan tidak ada di perairan dingin.

Baca juga: Begini Kronologi Kasus Keracunan Diduga Akibat Mengkonsumsi Ikan Buntal, 1 Korban Jiwa

Mereka memiliki ukuran kecil hingga sedang, meski beberapa spesies memiliki panjang lebih dari 100 sentimeter 39 inchi.

Racun yang dimiliki ikan buntal disebut tetradotoksin.

Bagian tubuh yang mengandung racun ini adalah hati, ovarium kulit dan usus halus.

Racun ini tahan terhadap panas dan juga racun non-protein yang larut dalam air.

Baca juga: Sedih, Tiga Korban Keracunan Ikan Buntal di TTS Dimakamkan tanpa Seremoni Adat, Mengapa

Oleh sebab itu, ikan buntal hanya boleh dimakan pada bagian dagingnya saja.

Jika pada saat pengolahan terkontaminasi oleh bagian organ dalam yang pecah, daging menjadi sangat beracun dan mematikan.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved