Anies Baswedan Cemas Banyak Warga Terpapar Covid-19 Varian Baru, Dulu 27 Ribu Sekarang Naik 40 Ribu

Kasus covid-19 yang melonjak drastis di Jakarta saat ini, memaksa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk angkat bicara.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Proses penguburan jenazah pasien Covid-19. 

POS-KUPANG.COM – Kasus covid-19 yang melonjak drastis di Jakarta saat ini, memaksa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk angkat bicara.

Mantan Mendikbud RI tersebut mengatakan, hingga sekarang ini, kondisi Jakarta masih belum baik karena kasus Covid-19 terus meningkat.

Peningkatan kasus yang sangat drastis tersebut membuat pemerintahnya kelabakan.

Pasalnya, pada saat yang sama, fasilitas umum yang telah disiapkan pun penuh dengan pasien covid-19.  

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Melonjak Jumlah Perawat Yang Meninggal Dunia Tembus 325 Orang, Begini Kata PPNI

Terhadap meningkatnya masalah tersebut, Anies Baswedan mengakui bahwa sampai sekarang Jakarta belum aman dari virus tersebut.

"Jakarta masih dalam kondisi yang belum baik," ungkap Anies Baswedan sebagaimana dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu 26 Juni 2021.

Dikatakannya, pandemi gelombang kedua ini telah menimbulkan fakta dimana banyak warga terpapar viirus tersbut.

Dari banyaknya kasus tersebut, ungkap Anies Baswedan, ada juga yang diduga terpapar virus corona varian baru, yakni varian Delta.

Baca juga: Plt Direktris RSUD Kefamenanu : Fasilitas Penunjang Isolasi Pasien Covid-19 Memadai

Bahkan, kata dia, ada pula yang tertular varian baru Delta plus.

Oleh karena itu Anies Baswedan meminta masyarakat dari semua kalangan untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan sebagaimana yang berlaku selama ini. 

"Pandemi gelombang kedua ini masih melanda Jakarta," lanjut Anies.

Penambahan jumlah pasien Covid-19 terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Total Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Belu Sebanyak 337 Orang

Hal itu mengkhawatirkan karena diduga terkait dengan Covid varian baru, varian Delta, bahkan Delta Plus.

Di Jakarta, rekor penambahan kasus harian Covid-19 di Jakarta yakni sebanyak 7.505 kasus pada Kamis 24 Juni 2021.

Kemudian, penambahan kasus baru pada Jumat 25 Juni 2021 masih tinggi yakni sebanyak 6.934 kasus.

Anies mengatakan, kasus Covid-19 aktif di Jakarta lebih tinggi daripada pandemi Covid-19 gelombang pertama pada Februari 2021 lalu.

Baca juga: Apa Gejala Penyakit Covid-19 Varian Delta Pada Anak, Apakah Anak Rentan Terkena Covid-19 Varian Baru

Saat ini, kasus aktif di Jakarta mencapai 40 ribu lebih.

Menurutnya, jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta tersebut masih akan naik.

"Kasus aktif jumlah orang terkonfirmasi positif sedang isolasi mandiri atau isolasi di rumah sakit, jumlah aktif lebih dari 40 ribu di Jakarta."

"Masih naik angkanya, padahal dahulu gelombang pertama paling tinggi itu 27 ribu, sekarang 40 ribu," terangnya.

"Kita semua berusaha untuk kerja keras memastikan kesehatan warga," sambung Anies Baswedan.

Baca juga: Hanya Berpapasan 5 Detik Saja Sesorang Bisa Langsung Terpapar Covid-19 Varian Delta, Begini Kisahnya

Hampir Seluruh Wilayah Jakarta Zona Merah

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan kasus Covid-19 nyaris merata di wilayah Jakarta.

Bahkan, di wilayah ibu kota hampir semuanya masuk kategori zona merah.

Dari 267 kelurahan di Jakarta, hanya 2 kelurahan saja yang mempunyai nol kasus.

Sementara itu, 265 lainnya terdapat temuan kasus Covid-19.

"Jakarta ini sudah hampir semua zona merah," kata Riza, Jumat (25/6/2021), seperti diberitakan Tribunnews.com.

"Terjadi peningkatan dari sebelumnya. Jadi dari 267 itu 265 kelurahan positif. Tinggal 2 kelurahan lagi yang tidak positif," jelas dia.

Baca juga: Nasib Pilu Pasien Covid-19 di Kemayoran, Meninggal Dunia setelah Ditolak 11 Rumah Sakit

ILUSTRASI - 1.112 anak di DKI Jakarta dilaporkan terpapar Covid-19
ILUSTRASI - 1.112 anak di DKI Jakarta dilaporkan terpapar Covid-19 (pixabay.com)

Kesiapan Rumah Sakit

Tingginya kenaikan kasus Covid-19 ini pun sejalan dengan kenaikan kebutuhan rumah sakit untuk menampung para pasien.

Anies Baswedan pada kesempatan lain menjelaskan, jika pihaknya tidak dengan segera menaikkan kapasitas rumah sakit sejak dua minggu lalu maka mungkin saja Jakarta sekarang ini sudah kolaps dengan kapasitas rumah sakit yang sudah penuh 100 persen.

Namun Anies bersyukur, penambahan kapasitas rumah sakit di Jakarta sejauh ini masih bisa ditangani.

"Kalau saja kita tidak segera menaikan kapasitas rumah sakit dua minggu lalu, mungkin minggu kemarin kita sudah penuh 100 persen, sudah kolaps."

Baca juga: Jutaan Orang Indonesia Sudah Divaksin ini,Tapi Covid-19 Naik Terus,Pemuat Vaksin Sinovac UngkapFakta

"Tapi alhamdulillah dengan adanya penambahan yang luar biasa itu kita sejauh ini masih bisa tertangani," kata Anies dikutip dari video unggahan di akun Instagram resminya @aniesbaswedan, Jumat (25/6/2021).

Anies pun menyebutkan, jika penambahan kapasitas rumah sakit ini layaknya berlomba, seiring dengan penambahan kasus yang terjadi.

"Tapi penambahan itu seperti berlomba, satu sisi kita menambah kapasitas rumah sakit, menambah kapasitas isolasi, tapi juga jumlah kasusnya bertambah terus," tambahnya

Saat ini pihaknya pun telah menyediakan rumah susun (rusun) untuk keperluan isolasi yang terkendali.

Di antaranya telah disediakan Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput. (Tribunnews.com/Nuryanti/Danang Triatmojo)

Berita Lain Terkait Covid-19

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anies Sebut Kondisi Jakarta Belum Baik, Kasus Aktif Capai 40 Ribu Lebih: Masih Naik Angkanya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved