Wabup Malaka Ajak Desa Lain Belajar Program STBM di 23 Desa Pilot Project YPTI
Wakil Bupati Malaka ( Wabup Malaka), Kim Taolin mengapresiasi positif terhadap Yayasan Pijar Timur Indonesia ( YPTI)
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong
POS-KUPANG.COM, BETUN - Wakil Bupati Malaka ( Wabup Malaka), Kim Taolin mengapresiasi positif terhadap Yayasan Pijar Timur Indonesia ( YPTI) bersama Mitra kerja Plan Internasional Indonesia terkait program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM).
Dari total 127 desa di Malaka, baru 23 desa yang telah melaksanakan program STBM yang ditandai dengan Deklarasi Desa ODF (Open Defecation Free). Bagi desa yang belum menerapkan STBM diharapkan bisa belajar dari 23 desa yang menjadi pilot project dari YPTI.
Wabup Kim Taolin dalam arahannya kepada perwakilan warga dan 23 kepala desa dalam kegiatan deklarasi di Aula Susteran SSpS Betun, Jumat, 25 Juni 2021 menyampaikan beberapa hal penting dan harapannya.
Menurut Kim Taolin, atas nama pemerintah dan warga Malaka menyampaikan terimakasih kepada YPTI bersama Mitra Plan Internasional Indonesia yang dengan tulus mendukung pembangunan kesehatan keluarga-keluarga di Malaka.
Baca juga: Wabup Belu, Alo Haleserens Ajak Masyarakat Halimodok Jalankan Lima Pilar STBM
Saat ini, kata Kim Taolin, memang baru 23 desa dari total 127 desa yang menjadi sasaran program STBM. Walaupun masih sedikit tetapi diyakininya akan bertambah lagi desa-desa di Malaka dalam menerapkan program STBM ini.
"Saya berterimakasih kepada pemerintah dan warga di 23 desa yang telah menyatakan sikap dan ikrar untuk membiasakan hidup sehat, stop buang air besar (BAB) sembarangan. Ini adalah satu langkah maju karena Bapak-ibu di desa-desa ini menjadi pelopor utama merubah perilaku dari tidak sehat menjadi hidup sehat dengan perpedoman pada 5 Pilar," ujar Kim.
Dirinya meminta pemerintah dan warga harus berperan aktif dan sama-sama melakukan sosialisasi 5 pilar yakni stop BAB sembarangan, cuci tangan dengan sabun sekaligus mencegah penularan covid, pengelolaan air dan makanan sehat, pengamanan sampah rumah tangga dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
"Harapan pemerintah Malaka supaya apa yang sudah dideklarasikan dipertahankan. Persoalan kesehatan jangan dianggap sebelah mata. Desa lain yang belum terapkan program STBM supaya belajar di 23 desa yang ada. Pembangunan kesehatan penting karena program inipun sekaligus ikut mencegah stunting di Malaka," kata Kim yang hadir bersama Wakil Ketua TP PKK Malaka, Cecilia Bere Buti.
Baca juga: YPI dan Pemkab Malaka Sepakati Bangun Kebersamaan Dalam Program STBM, Simak Beritanya
Direktur YPTI, Vinsensius Kia Beda atas nama yayasan dan mitra kerja Plan Internasional Indonesia menyampaikan terimakasih kepada Wabup yang turut hadir dalam deklarasi bersama ini.
Kehadiran pemerintah ini, kata Vinsen secara tidak langsung mendukung program ini dan diharapkan kedepan bukan saja 23 desa tetapi menjangkau 127 desa di Malaka dalam penerapan STBM.
"Harapan kami tentu Ikrar dan Mars STBM jangan habis di deklarasi tapi harus dilaksanakan. Ibarat jangan banyak bicara tapi sedikit yang dikerjakan," kata Vinsen.
Vinsen menambahkan, saat inipun pihaknya telah menyusun draft Peraturan Bupati (Perbup) tentang STBM untuk ditandatangani karena ini wujud dukungan kuat Pemkab Malaka untuk sehatkan warga Malaka. Pihaknya juga segera mengusulkan Usul ke Bapenas untuk mendapat dukungan.
"Kami membawa hati untuk bekerja membantu masyarakat Malaka agar selalu memperhatikan yang namanya kesehatan," pungkas Vinsen.(*)