Program Link and Match Efektif di SMK Kusuma dan SMK St Yosef Nenuk
Dua sekolah kejuruan atau sekolah vokasi di Kabupaten Belu, Provinsi NTT telah menerapkan program link and match
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Dua sekolah kejuruan atau sekolah vokasi di Kabupaten Belu, Provinsi NTT telah menerapkan program link and match dengan dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja.
Kedua sekolah dimaksud yaitu, SMK Swasta Katolik Kusuma Atambua dan SMK St.Yosep Nenuk ( STM Nenuk-Red).
Program inovasi yang dirancang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini berjalan efektif di dua sekolah tersebut. Hal itu terlihat dari pemenuhan syarat-syarat link and match antara sekolah dan dunia industri dan dunia usaha.
Syarat link and match, yakni penyelarasan kurikulum dilakukan setiap tahun, pemberian guru tamu, pemberian pendampingan dan sertifikat serta komitmen menyerap lulusan sekolah vokasi.
Baca juga: Ikatan Alumni STM Nenuk di Jawa Timur Akan Gelar Reuni Akbar di Malang
Pemenuhan syarat ini sebagai salah satu indikator penilaian program link and match berjalan efektif atau tidak.
Hal yang lebih ditekankan adalah kualitas lulusan dan penyerapan lulusan di dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja atau yang dikenal dengan istilah IDUKA.
Berdasarkan data tamatan dan persentase penyerapan lulusan di SMK Swasta Katolik Kusuma Atambua dan SMK St. Yosep Nenuk memberikan gambaran bahwa program link and match masih efektif.
Kepala SMK Swasta Katolik Kusuma, Sr. Agustina Bete Kiik, SSpS kepada POS- KUPANG.COM, Sabtu 19 Juni 2021 mengatakan, SMK Kusuma menjalani program link and match sejak tahun 2020.
Baca juga: SMK St. Yosep Nenuk Kabupaten Belu Terapkan Pendidikan Vokasi 4 Tahun
Program ini berjalan efektif karena antara sekolah dan dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja menjalin kerja sama dalam bentuk MoU dan kedua pihak menjalani komitmennya.
Penyerapan lulusan SMK Kusuma berkisar 50-60 persen setiap tahun.
Jumlah lulusan di sekolah ini setiap tahun lebih dari 200 orang. Data lulusan tahun 2019 sebanyak 246 orang, tahun 2020 bertambah menjadi 284 orang. Sedangkan tahun ajaran 2021-2022 nanti mencapai 300 orang.
Berdasarkan wilayah, penyerapan lulusan sekolah ini menyebar di Kabupaten Belu, Kupang, Bali dan pulau Jawa. Ini daerah paling banyak.
Menurut Agustina, kendala dalam program link and match ini adalah ketersediaan lapangan kerja di tingkat lokal Kabupaten Belu masih kurang sehingga sekolah harus membangun link dengan dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja di luar daerah seperti Kota Kupang dan Bali.
Untuk mengatasi persoalan kekurangan lapang kerja, SMK Kusuma mendorong siswa untuk hidup mandiri.