Mahasiswa Unkriswina Perkenalkan Pupuk Organik di Kawangu

Mahasiswa Universitas Kristen Wira Wacana ( Unkriswina) Sumba memperkenalkan pupuk organik kepada warga Kelurahan Kawangu

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Dokumentasi mahasiswa Unkriswina Sumba
Mahasiswa Unkriswina Sumba melakukan KKN di Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Selasa 15 Juni 2021. 

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU -- Mahasiswa Universitas Kristen Wira Wacana ( Unkriswina) Sumba memperkenalkan pupuk organik kepada warga Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur.

Pupuk organik ini perlu dikembangkan sehingga mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia.

Ketua Kelompok VI KKN Unkriswina Sumba, Viktorian Umbu H.L. Mannu mengatakan hal ini Selasa 15 Juni 2021.

Viktorian sembilan anggota kelompok melakukan KKN di Kelurahan Kawangu selama satu bulan. Mereka melaksanakan KKN di RT 6/RW 3 Kelurahan Kawangu.

Baca juga: Ekonomi Keluarga Picu Anak Dipekerjakan di THM Maumere

Baca juga: THM di Maumere Pekerja Anak Di Bawah Umur, dr.Maria Prihatin dan Minta Penanganan Lintas Sektoral

Menurut Viktorian, mereka yang melaksanakan KKN di Kawangu fokus pada program membuat pupuk organik.

"Kami melakukan fermentasi untuk pembuatan pupuk organik, karena saat ini pengembangan pertanian fokus pada pertanian organik," kata Viktorian.

Dijelaskan, kelompok KKN yang melaksanakan KKN di Kawangu dengan fokus program memperkenalkan pupuk organik. Pasalnya, dominan latar belakang warga Kawangu sebagai petani.

Baca juga: Artis Baru Ini Punya Modal SensasiPercaya Diri Sebut Sebut Setara dengan Agnez Mo yangSudah Mendunia

Baca juga: Siaran Langsung Turki vs Wales Euro 2020 Jam 23.00 WIB, Live Mola TV: Calhanoglu cs Butuh Kemenangan

"Apalagi di Kawangu, petaninya selama ini masih mengandalkan bahan kimia," katanya.

Viktorian mengatakan, kedepan melalui program tersebut masyarakat bisa mengandalkan pupuk organik, pestisida organik dan produk organik lainnya sehingga menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan bebas bahan kimia maupun residu kimia.

Viktor juga mengatakan, ketika menggunakan bahan organik maka biaya produksi akan menjadi jauh lebih murah karena bahan-bahan dalam pembuatan pupuk organik bisa ditemui dengan mudah di sekitar masyarakat serta jauh lebih ramah lingkungan.

Diharapkan, ke depan, masyarakat bisa terus mengandalkan pertanian organik.

Terkait hama belalang yang ada di wilayah itu, dia mengakui, pestisida organik juga menjadi rekomendasi bagi petani setempat.

Ferdinan Hina Makera, salah satu warga Kawangu mengatakan, pertanian organik yang mengandalkan bahan yang ada di sekitar lingkungan masyarakat bisa menjadi solusi dari susahnya memperoleh pupuk, selain harganya yang tidak terjangkau petani.

Menurut Ferdinan, dirinya memperoleh ilmu dan pengalaman tentang pertanian organik melalui pelatihan.

Dia juga telah beberapa kali menjadi pembicara mengenai pertanian organik dan terus mengaplikasikannya dalam pola pertanian.

Dikatakan, selain pupuk organik, ada juga pestisida organik yang bisa dimanfaatkan petani. Pestisida organik juga bisa dicoba untuk mengendalikan belalang di Sumba. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved