BI NTT Dorong Pengembangan Peternakan Terintegrasi di Klaster Sapi Noetnana Fatukoa
Teknis berupa Manajemen Pakan Ternak, Kesehatan, dan Reproduksi Sapi di tiga kelompok tani yakni Kelompok Tani Noetnana
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Rosalina Woso
BI NTT Dorong Pengembangan Peternakan Terintegrasi di Klaster Sapi Noetnana, Fatukoa
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Sektor peternakan dan pertanian merupakan sektor pendorong perekonomian Provinsi Nusa Tenggara. Kedua sektor tersebut memberi andil sekitar 29 persen dari keseluruhan kondisi ekonomi di NTT.
Guna mengoptimalkan kedua sektor tersebut, maka Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (BI KPw NTT) mendorong pengembangan konsep peternakan terintegrasi pada klaster ketahanan pangan.
Salah satu hal yang dilakukan Bantuan Teknis berupa Manajemen Pakan Ternak, Kesehatan, dan Reproduksi Sapi di tiga kelompok tani yakni Kelompok Tani Noetnana, Sehati, dan Fajar Raknamo.
Pelatihan berlangsung di Klaster Sapi Noetnana, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang pada Jumat 11-12 Juni 2021.
Tujuan pelatihan yakni memperkuat SDM pelaku usaha penggemukan dan pembibitan sapi tentang manajemen pakan ternak dan reproduksi kesehatan sapi, agar produksinya terus meningkat. Fokus pelatihan adalah memperkuat pengetahuan dan keterampilan pelaku usaha sapi untuk meningkatkan produktivitas sapi (meningkatkan angka kelahiran, menurunkan angka kematian pedet/anak sapi dan meningkatkan pertambahan/pertumbuhan berat badan sapi).
Di sela-sela kunjungannya ke lokasi pakan ternak Klaster Sapi Noetnana hari Jumat kemarin, Kepala BI KPw NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan bahwa BI fokus mendorong sektor peternakan, khususnya peternakan sapi, babi, dan kambing, serta pertanian di bidang pangan dan hortikultura. Nantinya, lokasi klaster sapi Noetnana akan dijadikan pusat pendidikan terintegrasi.
"Kalau kita bisa kembangkan sektor peternakan dengan baik, maka sejahtera petani/peternak kita. Nah kelompok ini sangat luar biasa. Nanti kita jadikan pusat pendidikan pertanian dan peternakan secara integrasi di sini, sehingga semua orang bisa belajar dari sini," ungkap Nyoman kepada wartawan.
Bank Indonesia, kata Nyoman, berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, TNI, dan siapapun. Oleh karena itu, program serupa akan dikembangkan di daerah lainnya di NTT.
Baca juga: BI NTT Luncurkan BI YES Angkatan Kedua Tahun 2021
Program Bank Indonesia ini disambut baik oleh Ahli Peternakan, Bambang Permana. Dia berharap, nantinya petani di Klaster Sapi Noetnana mengembangkan sistem peternakan yang lebih maju sehingga mampu menjual sapi dengan harga hingga Rp5 juta per ekor.

"Kita mau ajarkan petani untuk ubah pola pikir. Komoditas harus punya nilai ekonomi. Jenis sapi bali ini di sini pelihara dua tahun baru sampai 300 kg. Padahal di tempat lain empat bulan 300 kg. Ada gap waktu yang sangat jauh dengan harga yang berbeda," nilai Bambang
Menurutnya, jika petani sudah mengubah pola pikirnya, maka mereka akan mampu menaikkan kapasitas usaha, mendapatkan untung, dan hidup sejahtera. Oleh karena itu, sebagai ahli peternakan, dia melihat adanya potensi Klaster Sapi Noetnana yang bisa diangkat. Dia pun siap untuk membantu para petani/peternak untuk meningkatkan kapasitas mereka.
"Ini perlu direplikasi ke daerah lain, apalagi pertaniannya," puji Bambang.
Klaster Sapi Noetnana dan Sehati adalah salah satu klaster sapi di Kota Kupang. Klaster sapi ini berada di bawah asuhan dua kelompok tani yakni Kelompok Tani Noetnana dan Kelompok Tani Sehati. Jenis usaha dari kelompok ini adalah penggemukan sapi integrasi, serta pertanian (hortikultura, padi, dan jagung). Prioritas kegiatan dua kelompok ini adalah perluasan pemasaran, peningkatan usaha penggemukan sapi, akses kredit perbankan, dan manajemen pakan.
BI NTT
Pos Kupang Hari Ini
berita pos kupang hari ini
kupang hari ini
kupang tribunnews
Rosalina Woso
Pos Kupang
BREAKING NEWS: Wakil Bupati Malaka Adukan Dua Pemilik Media Online ke Polda NTT |
![]() |
---|
Profil Kosmas Damianus Lana, dari Staf Ahli Gubernur jadi Sekda NTT |
![]() |
---|
Yance Kase, Jenazah Ke-56 Pekerja Migran Non-Prosedural Asal NTT Meninggal di Malaysia |
![]() |
---|
Profil Matheos Tan, Pria Asal Ambon yang Kini Jadi Penjabat Bupati Lembata |
![]() |
---|
Matheos Tan Resmi Dilantik Jadi Penjabat Bupati Lembata |
![]() |
---|