Breaking News

Hanya Karena Sebatang Rokok Hubungan Bisnis Liem Sioe Liong dengan Ipar Soeharto Dibikin Hancur

Adik Ny Tien alias adik ipar Soeharto dipasang menjadi Direktur PT Hanurata pada 1968. Dalam buku ‘Liem Sioe Liong dan Salim Group, Pilar Bisnis Soeha

Editor: John Taena
Domentasi BogaSari/BogaSari
Soeharto (kanan) bersama Soedono Salim alias Liem Sioe Liong (tengah). Kerja sama bisnis diantara keduanya terjalin sejak Soeharto belum berkuasa dan hampir selama Soeharto berkuasa. 

Keesokan harinya Sudwikatmono datang ke kantor Liem, Bank Central Asia (BCA), di kawasan Jl Asemka, Jakarta. Dalam kesempatan itu Liem mengajak Soedwikatmono bergabung, atas usulan Soeharto.

“Saya ditawari gaji bulanan Rp 1 juta dan saham dalam perusahaan,” kenang Soedwikatmono. Tentu saja tawaran itu mengejutkan Dwi. Pada saat itu Dwi masih bekerja di PT Jaya Bhakti, gajinya Rp 400 (Empat Ratus Rupiah) per bulan, ibarat bumi dan langit dengan gaji yang ditawarkan Liem Sioe Liong. Namun keterkejutan Dwi disalahartikan oleh pihak Liem.

Penasihat hukum Liem sempat menghentikan Dwi ketika meninggalkan lokasi pertemuan. Sang penasihat hukum mengatakan tawaran gaji itu bisa dirundingkan manakala dianggap kurang banyak.

“Mereka menawari saya Rp 1 juta! Saat itu gaji saya di jaya Bhakti hanya Rp 400 per bulan. Sewa kamar saya di Jalan Lengkeng, Menteng, Rp 150. Rasanya seperti mimpi saja,” ujar Dwi terkekeh.

Soedwikatmono mengaku semalam tidak bisa tidur dan berbaring di ranjang dengan kepala penuh pikiran. Ia kemudian memutuskan menemui Soeharto keesokan paginya untuk konsultasi.

Baca juga: Terungkap, Peran Dewi Soekarno Menentukan Awal Mula Kekuasaan Soeharto, Soekarno Marah Besar

Soeharto kemudian menjelaskan latar belakang mengapa Liem ingin menjadikan Soedwikatmono sebagai rekan bisnis. Saat itu Soeharto mengatakan kalau Dwi keberatan, ia tak akan memaksa. Dwi kemudian merasa mantap menerima tawaran Liem.

Langkah pertama yang Dwi lakukan kemudian yaitu pamit undur diri kepada bos PT Jaya Bhakti, Suhardiman, seorang perwira TNI AD. Sang pimpinan awalnya membujuk agar Dwi tidak mengundurkan diri dan menyatakan punya rencana mengangkatnya sebagai manajer umum. “Namun saya katakan kepadanya, saya tidak punya pilihan lain karena ini perintah,” kenang Soedwikatmono. (*)

*Dikutip dari buku ‘Liem Sioe Liong dan Salim Group, Pilar Bisnis Soeharto’, karya Richard Borsuk dan Nancy Chng, Penerbit Buku Kompas, 2016.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sebatang Rokok Bikin Hancur Hubungan Bisnis Liem Sioe Liong dengan Ipar Soeharto

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved